Mengenal Sosok Niman Pengrajin Sangkar Burung Asal Kota Surabaya

Mengenal Sosok Niman Pengrajin Sangkar Burung Asal Kota Surabaya


Jawapes Surabaya - Niman seorang pengrajin sekaligus aktif sebagai anggota LSM Jawapes dari PAC Simokerto, juga mempunyai usaha sampingan untuk menambah penghasilannya. Jiwa bisnis yang dimilikinya, tidak disia-siakannya dalam membuat sangkar burung yang diawalinya dengan susah payah ini. Hal tersebut dapat dilihat di depan rumahnya yang juga dipergunakan sebagai tempat usahanya di kawasan Desa Sidonipah, Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya. 


Saat ditemui awak media Jawapes, Kamis (24/12/2020). Niman menjelaskan bahwa ada beberapa pedagang sangkar burung dari berbagai daerah yang kulakan ditempatnya. Dirinya juga membuat sangkar burung yang minimalis dengan berbagai jenis yang berbeda-beda tergantung mutunya, mulai dari kualitas bahan sedang hingga yang bagus.


"Kalau sangkar burung yang dijual sudah bentuk sempurna, tentunya harganya lebih tinggi lagi," ungkapnya.


Lanjutnya, Ia menambahkan bahwa di kawasan tempat tinggalnya, Dia merupakan satu-satunya pengrajin sangkar burung di Simokerto. Saat ini, sudah ada beberapa pengepul di kawasan Surabaya maupun luar kota, yang mana pengepul adalah yang mengumpulkan sangkar burung dari pengrajin, untuk kemudian menjualnya kembali. Sebelum saya putuskan untuk produksi sangkar burung di rumah sendiri, tetangga pun tak keberatan.


"Saya terus tekun belajar, meskipun tak mudah membuat sangkar burung yang bagus. Niat awal memang untuk belajar. Namun seiring berjalannya waktu, akhirnya berhasil menguasai ilmu membuat sangkar burung. Karena pekerjaan membuat sangkar burung ini termasuk rumit dan butuh ketekunan," terangnya.


Selanjutnya, dirinya bertekad mengembangkan usahanya dengan modal seadanya untuk membuat alat produksi dan kebutuhan lain. Awal memulai usaha, ia bisa membuat tiga set. Hasilnya ia jual di pasar burung wilayah Surabaya dan menjadi tertantang untuk membuktikan bahwa usahanya bisa sukses dan lancar.


"Alhamdulillah usaha saya sudah berjalan tiga tahun, kini mulai merambah ke pasar - pasar di wilayah Kota Surabaya, bahkan juga sampai keluar kota. Ada yang diambil sendiri dan juga saya antar pakai motor, kadang juga mobil, bila permintaannya lebih banyak dari biasanya," ucapnya.


Kini omzet penjualannya pun sudah mampu untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari bersama keluarganya. (Smsl)


Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama