Jawapes Pacitan - Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Pacitan, Eko Setyoranu menegaskan akan memecat kader yang tidak taat dengan keputusan pusat, terutama terkait Pilkada serentak 9 Desember 2020.
"Pak Sekjen Hasto sudah mengingatkan, kalau sudah diingatkan tapi tetap tak diperhatikan maka sudah pasti sanksi. Ya pecat, mau sanksi apalagi," ujar Eko Setyoranu kepada pewarta, sebelum acara Pemantapan Struktur Partai Dalam Rangka Pemenangan Pilkada Serantak 2020 Kabupaten Pacitan, Rabu (18/11/2020).
Menurut Pria yang saat ini menjabat Plt Ketua DPRD Pacitan, Peringatan tersebut juga telah beberapa kali disampaikan oleh Ketum Megawati, lalu Sekjen Hasto Kristiyanto. Keduanya disebut kerap mengingatkan agar kader benar-benar mematuhi keputusan partai. Selain itu, kesolidan dan kekompakan juga diyakini mampu membawa partai menjadi lebih baik, sekaligus memenangkan kontestasi di pilkada yang digelar serentak pada 9 Desember 2020.
"Apapun keputusan partai itu harus dijadikan suatu pegangan kader. Bagi Kader yang sudah tidak siap lagi maka akan kita Karteker atau diganti, seperti halnya yang terjadi pada PAC PDIP Tulakan, Kebonagung dan Punung yang kita ganti. Dan semua yang saat ini sudah diputuskan partai harus diperjuangkan dan tak ada lagi pertanyaan seperti kenapa kok (milih) ini, kok bukan dia dan lainnya," ucap Ketua DPC PDIP Pacitan tersebut.
Peringatan bagi kader banteng moncong putih tersebut tidak lepas dari adanya beberapa kader yang "nekad" menjadi pendukung paslon yang bukan di usung PDIP Pacitan.
"Sedangkan, PDI Perjuangan Pacitan telah merekomendasikan dan mengusung pasangan Yudi Sumbogo - Isyah Ansori atau Mbois Nomor urut 2, jadi kalau ada kader yang tidak loyal terhadap keputusan partai kita pecat," tegasnya.
Ditanya terkait pemberitaan yang menyatakan Kader PDIP dan Projo mendukung salah satu paslon di luar PDIP, Eko mengatakan, Projo itu bukan sayap PDIP dan Projo adalah Lembaga Kemasyarakatan atau Relawan, Simpatisan Jokowi saat akan maju menjadi Presiden RI.
"Jadi kalau ada yang bilang Projo adalah kader PDIP itu salah besar, Karena Projo tidak termasuk dalam sayap PDIP, jadi mereka bebas mau mendukung A atau B, Namun jangan di samakan Projo dengan Kader PDIP," imbuhnya.
Lebih lanjut, terkait Projo akan mempertemukan Paslon nomor urut 1 ke Jokowi itu sah-sah saja, Karena Jokowi milik seluruh warga negara Indonesia, dan semua berhak ketemu beliau, namun harus diketahui jika Jokowi adalah Kader PDIP yang tetap loyal dengan keputusan Partai. (Pram)
Pembaca
Posting Komentar