Targetkan Zona Kuning, Pj Bupati Sidoarjo Fokuskan Penanganan Covid-19

Jawapes Sidoarjo - Kurang lebih selama 5 bulan, Sidoarjo, Gresik dan Surabaya pernah dinyatakan zona merah sebagai wilayah terpapar covid-19. Namun karena penanganan yang maksimal, akhirnya Kabupaten Sidoarjo sudah dinyatakan menjadi zona orange. 

Berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemkab Sidoarjo bersama dengan Pemprov Jawa Timur, Polres, Kodim, Nakes dan warga Sidoarjo, kasus covid-19 di Sidoarjo mulai menurun. Bahkan hari ini, Senin (12/10/2020) Presiden RI Joko Widodo menyatakan bahwa Jawa Timur berhasil menunjukkan perbaikan dalam pengendalian penyebaran covid-19 dan patut untuk dijadikan percontohan penanganan dan pengendalian Covid-19 secara Nasional.

Joko Widodo menilai bahwa kedua provinsi ini dapat menjadi contoh bagi provinsi lainnya. “Saya kira ini bisa dijadikan contoh provinsi-provinsi yang lain,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Pj Bupati Sidoarjo Hudiono bersama jajaran Forkopimda Sidoarjo terus melakukan berbagai upaya pencegahan dilapangan dengan memaksimalkan 3T dan melakukan operasi yustisi agar penerapan protokol kesehatan terus digencarkan. 

"Alhamdulillah, Sidoarjo yang dulunya pernah pernah menjadi salah satu episentrum penyebaran covid-19 di Jawa Timur kini mulai terkendali, kasus aktif di Sidoarjo kini hanya tersisa 511 atau setara dengan 7,52% saja. Prosentase ini jauh lebih rendah dari kasus aktif Nasional yakni 19.68%. Sementara itu, kesembuhan telah mencapai 85.84%, angka ini melebihi kesembuhan Nasional yakni 76.78%. Artinya penanganan COVID-19 di Sidoarjo sudah on the Right Track," ujar Hudiono.

Dalam rangka memaksimalkan penanganan covid-19 di Kabupaten Sidoarjo. Saat ini Pj. Bupati Sidoarjo bersama jajaran Forkopimda tengah melakukan sidak mendadak di rumah sakit rujukan covid 19. Ada dua rumah sakit yang dikunjungi, yakni RSUD Sidoarjo dan rumah Sakit Anwar Medika Krian.

Dari data yang diperoleh Pj. Bupati bersama forkopimda ada penurunan jumlah pasien yang dirawat. Di RSUD Sidoarjo ada 76 pasien yang dirawat, dari jumlah tersebut sekitar 30 persennya pasien rujukan dari luar daerah. Termasuk rumah sakit Anwar Medika merawat 22 pasien Covid-19, dari jumlah tersebut 5 orang pasien rujukan dari Kabupaten Malang.

Total ada 11 rumah sakit rujukan di Sidoarjo. Rencananya rumah sakit rujukan Covid-19 akan disesuaikan dengan menurunnya kasus covid-19 di Sidoarjo. Rencana kebijakan pengurangan rumah sakit rujukan karena didasarkan pada fakta dilapangan antra jumlah tempat tidur (TT) yang tersedia dengan jumlah pasien yang dirawat.

Seperti di RSUD yang menyediakan 175 (TT) yang terisi hanya 76 TT. Artinya BOR RSUD hanya 43.42%, angka ini sudah sesuai dengan standar WHO yakni 60%. Begitu juga dengan rumah sakit rujukan lainnya di Sidoarjo kondisinya kurang lebih sama. Artinya ketersediaan bed Isolasi relatif aman. 

“Guna memaksimalkan peran RS Rujukan COVID-19 dan mencegah penularan di Rumah Sakit, saat ini kita sedang mempertimbangkan untuk memfokuskan penanganan COVID-19 pada  beberapa rumah sakit rujukan saja. Jika kajian ini sudah diputuskan bersama maka segera akan kita usulkan ke Gubernur Jawa Timur,” ujar Hudiono usai sidak di RSUD Sidoarjo, Senin (12/10/2020).

Hudiono menambahkan, upaya sidak yang dilakukan hari ini untuk memastikan penanganan covid-19 berjalan maksimal dan data di lapangan dapat dicocokkan dengan laporan dari dinas kesehatan. 

“Saat ini, penambahan kasus dan kematian di Sidoarjo cukup mendatar. Kami berharap apabila ini dapat dipertahankan maka dalam dua minggu ini diharapkan Sidoarjo bisa menjadi zona kuning,” kata Hudiyono.

Ketua DPRD Sidoarjo, Usman menginginkan pengurangan rumah sakit rujukan karena dinilai akan sangat efektif dalam pengawasan dan evaluasi dalam beberapa rumah sakit saja.
“kita melihat rumah sakit rujukan terlalu banyak dan banyak yang kosong, agar lebih mudah dalam pemantauannya kita usulkan untuk dikurangi saja”, kata Usman.

Selain itu, pembatasan penerimaan pasien 5% dari luar Sidoarjo diusulkan forkopimda akan segera dirapatkan bersama jajaran OPD terkait. 

Dalam waktu dekat forkopimda akan mengusulkan kebijakan – kebijakan sehingga target dalam dua minggu kedepan tingkat kematian dan penyebaran covid-19 segera turun signifikan. Jika target dalam dua minggu Sidoarjo penanganan covid-19 lebih maksimal dan  zonasi berubah menjadi kuning, PJ. Bupati Hudiono akan mengusulkan pemerintah pusat dan Provinsi Jatim untuk menyelenggarakan sekolah tatap muka secara bertahap.(tyaz/kom)
Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama