Jawapes Pasuruan - Dana Aspirasi dari partai PDI Pejuangan Provinsi Jawa Timur, tahun 2012-2013 yang dikelola oleh kelompok tani Lembu Langgeng atau yang lebih dikenal dengan nama Lembu Makmur, diduga diselewengkan oleh ketua kelompok.
Angota kelompok, Sabtu (12/9/2020), membuat surat pernyataan yang dikirim ke Kepala Desa Gerbo, Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan, telah bertanda tangan dalam surat pernyataan itu, ada sembilan orang, yaitu Buamen, Sumantri, Kariawan, Sugiwantoro, Satuman, Rokim, Juli, Saipul dan Prayit. Mereka semua adalah anggota kelompok tani Lembu Langgeng atau Lembu Makmur.
Isi surat tersebut mengatakan, bahwa anggota kelompok ingin mempertanyakan perkembangan dana hibah kepada Ketua Kelompok Tani Lembu Langgeng atau Lembu Makmur, Agus Purwanto.
Apabila ada penyelewengan dalam pengelolaan administrasi dana kelompok, mereka siap untuk menindaklanjuti dan siap menjadi saksi. Hal tersebut demi terwujudnya kesejahteraan seluruh anggota.
Menurut salah satu anggota kelompok, Buamen (65), bantuan yang diterima oleh kelompok tani berupa uang sebesar 150 juta rupiah, kemudian dibelikan sapi dan dibagikan ke anggota kelompok, setelah mendapat satu tahun, sapi diambil oleh ketua kelompok tani untuk dipindah ke kandang ketua kelompok tani.
"Yang menjadi masalah, saat ini sapi-sapi itu tidak jelas ke mana larinya," jelasnya.
Sementara Kepala Desa Gerbo, Sutrisno mengatakan, terkait surat itu pihaknya sudah memanggil anggota kelompok tani dan ketua kelompok tani, bahkan sudah dua kali pertemuan.
"Pertemuan digelar di kantor Desa Gerbo. Pada pertemuan pertama, ketua kelompok tani tidak hadir, anggota kelompok yang hadir 6 orang. Pertemuan kedua ketua kelompok tani hadir, anggota kelompok yang hadir 4 orang," kata Kades kepada jawapes Selasa (27/10/2020) siang.
Pertemuan kedua, lanjut Kades, anggota kelompok berbeda dengan pertemuan yang kedua. Pada pertemuan pertama, anggota kelompok tani sangat bersemangat untuk menanyakan kemana larinya sapi tersebut, namun setelah pertemuan kedua, anggota kelompok mengatakan tidak usah diperpanjang urusan tersebut, karena takut anak dari sapi sapi yang sudah di rawat anaknya sudah di kasihkan kepada anggota yang merawat akan di ambil kembali oleh ketua kelompok
"Terkait kasus ini, saya kurang tau persis mas, karena pada saat itu ia belum menjabat sebagai kepala desa,"ungkapnya. (Tim)
View

Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments