Jawapes Sidoarjo - Organisasi travel haji dan umroh, Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) terpecah karena adanya dua kepengurusan, dan menolak kepengurusan hasil Musyawarah Nasional (Munas) Malang Batu karena diduga adanya kecurangan oknum DPP AMPHURI yang terjadi secara sistematis dan tidak sesuai dengan AD/ART organisasi.
Pada Sabtu (10/10/2020) sore lewat Munaslub bertempat di ruang Bandara Juanda, telah terpilih pengurus AMPHURI dengan Amien Balubaid berpandangan.
Sebelumnya AMPHURI juga telah menggelar Munas AMPHURI di Malang, Jawa Timur dengan Ketua Umum terpilih Firman.
Amien Balubaid menjelaskan pihaknya bersama pengurus AMPHURI yang lain menggelar Munaslub karena tidak menerima kepengurusan AMPHURI hasil Munas Malang.
"Sebab Munas AMPHURI Malang Itu tidak sesuai dengan AD/ART organisasi, Sebab itu, kami menolak kepengurusan mereka," papar Amien Balubaid, Sabtu (10/10/2020) malam.
Dia menambahkan, Munaslub AMPHURI berjalan lancar, dan tidak ada "sesuai anggaran dasar organisasi" di antara peserta, sampai kami dapat memilih pengurus baru.
"Saat kami sedang Munaslub memang sempat didatangi pihak kepolisian Bandara yang minta penyelenggaraan Munaslub dibubarkan, tapi setelah dijelaskan akhirnya pihak kepolisian memahami tentang apa yang terjadi di organisasi AMPHURI," papar Amien Balubaid.
Selain itu, lanjut Amien Balubaid, kegiatan Munaslub ini tetap memenuhi anjuran pemerintah agar tetap menerapkan protokol kesehatan. "Kami semua menggunakan masker," terang Amien Balubaid .
Sebab itu, lanjut Amien Balubaid, dengan terpilihnya ketua umum baru saudara Fauzan Kamil dan kepengurusan AMPHURI hasil Munaslub ini dapat melaksanakan tugas dalam melayani umat.(tim)
Pembaca
Posting Komentar