PSBB Diterapkan, Begal Mulai Beraksi di Jalanan Sepi

Jawapes Sidoarjo - Penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di wilayah khususnya di Sidoarjo, membuat kesempatan pelaku jalanan malah lebih leluasa dalam melakukan aksinya. Seperti kejadian yang dialami dua ABG asal Desa Jumputrejo Kecamatan Sukodono ini. Keduanya harus merelakan kehilangan sepeda Mio merah bernopol L 6742 BK beserta STNK didalam jok lantaran di begal saat pulang malam.

Peristiwa yang terjadi pada Rabu (6/5/2020) kemarin, seharusnya bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat ditengah situasi pandemi covid-19 yang menerapkan PSBB, apalagi di Sidoarjo juga menerapkan jam malam, sehingga setelah pukul 21.00 Wib, jalanan akan terlihat lengang dan sepi.

RH (15) warga Dusun Beciro RT 10 RW 03 Desa Jumputrejo Sukodono Sidoarjo yang merupakan korban pembegalan menceritakan, saat itu Ia bersama MBP (15) warga Dusun Kedung RT 20 RW 06 Desa Jumputrejo Kecamatan Sukodono habis nongkrong di salah satu toko yang berada di kavling belakang Mapolsek Sukodono bermaksud akan pulang. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 22.30 Wib.

"Saya berboncengan dengan memakai motor Mio milik sepupu Saya yang bernama Alga," ceritanya pada Kamis (7/5/2020).

Lanjutnya, saat perjalanan pulang, Saya memilih jalan alternatif arah kiri melewati tuang Desa Jumputrejo. Nah sesampai di tanjakan overpass tol Jumputrejo itulah, kita dipepet empat orang yang mengendarai dua motor matic. "Saat di lokasi, suasana sudah sepi dan minim penerangan," kata RH.

Mereka minta supaya kita turun dari motor. Saya sempat dicekik salah satu pelaku dan juga ditinju ke arah mata sehingga lebam. "Hidung saya juga sempat keluar darah," ujar RH.

Sedangkan MBP juga sempat memberikan perlawanan saat handphone nya akan dirampas oleh pelaku, namun berhasil direbut kembali.

Merasa terancam, Kami akhirnya lari menuruni tebing ke arah tol yang penuh semak belukar yang banyak duri, sehingga jatuh. "Kami berdua luka-luka dan lecet," ujarnya.

Kedua korban mengaku jika pelaku diduga sempat berada di toko yang sama, sewaktu korban beli minum. Menurutnya pelaku diduga membuntuti sejak dari toko yang berada di kavling belakang Mapolsek Sukodono. "Saya enggak menduga kalau dibelakang saya itu adalah begal, karena sejak di warkop, selalu melihat ke arah saya," ucapnya.

Kejadian sudah saya laporkan ke Mapolsek Sukodono langsung, kata RH.

Sementara itu, saat ditanya, Kapolsek Sukodono Iptu Warjiin Krise menyampaikan kejadian begal ini dengan singkat kepada wartawan di saat olah TKP.
"No Coment, No Coment," ucapnya.

(Tyaz)
Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama