Jawapes Surabaya - Ditlantas Polda Jatim bekerjasama dengan Dinas Perhubungan jatim akan melaksanakan kegiatan, "Operasi (Ops) Ketupat Semeru 2020," yang direncanakan selama 37 hari di seluruh Jawa Timur yang dimulai nanti malam pukul 00.00 WIB, ( Jum'at).
Operasi ini dilaksanakan dalam rangka himbauan dari Presiden terkait larangan mudik bagi masyarakat, bertujuan untuk mendukung pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19), tutur Wadirlantas Polda Jatim AKBP Pranatal Hutajulu didampingi Kabid Lalin Angkutan Jalan Dishub Jatim Septantya Asmoro ATD, M.Si, di Mapolda Jatim, (23/4/2020).
Di dalam "Ops Ketupat Semeru 2020" tahun ini, dimajukan awal bulan suci Ramadhan yaitu hari Jum'at (24/4), berjalan selama 37 hari yaitu hingga sampai 31 Mei 2020, lanjutnya.
Pranatal Hutajulu menjelaskan, dalam operasi ini didirikan pos pelayanan dan pengamanan serta sekaligus didirikan juga pos-pos chek poin atau pengecekan di pintu-pintu masuk wilayah Provinsi maupun Kabupaten Kota.
Pranatal Hutajulu menerangkan, di dukung sebanyak 11.217 ribu personil yang diterjunkan dan disebar di 185 pos pengamanan, 52 pos pelayanan dan 183 pos chek poin serta pos pantau.
Khusus untuk jalur masuk di wilayah Provinsi Jawa Timur, kita melakukan penyekatan di 8 titik perbatasan yaitu Tuban dengan Rembang, Bojonegoro dengan Cepu, Ngawi Mantingan dengan Sragen jalur arteri dan Ngawi Mantingan dengan Sragen jalur tol, Magetan dengan Karanganyar, Ponorogo dengan Wonogiri, Pacitan dengan Wonogiri Jawa Tengah dan pintu masuk melalui Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, bebernya.
Pranatal Hutajulu menambahkan, bagi kendaraan yang masuk di wilayah Jawa Timur akan dilakukan pemeriksaan dan serta pemilahan antara kendaraan barang yang mengangkut bahan pokok (Sembako) atau mengangkut kebutuhan masyarakat lainnya dengan kendaraan yang mengangkut penumpang.
Terhadap kendaraan yang mengangkut penumpang baik pribadi maupun umum, kita akan melakukan secreening (Penyaringan), "apabila ditemukan bukan warga Jawa Timur maka kita akan meminta kembali ke jalur daerah asalnya, hal ini yang kita laksanakan di 8 titik," tegasnya.
Kami memberi saran kepada masyarakat supaya mendukung upaya pemerintah mengentaskan masalah ini segera, supaya kurva ini segera landai dan turun. Bentuk dukungan masyarakat adalah sebaiknya tidak mudik ke kampung halaman karena itu menambah tinggi di daerah tujuan, pungkasnya.
Kabid Lalin Angkutan Jalan Dishub Jatim Septantya Asmoro menjelaskan, kebijakan larangan mudik di dalam "Ops ketupat Semeru 2020" ini, kita akan melakukan pembatasan dan penyekatan baik di jalan tol maupun jalan non tol.
Septantya Asmoro menambahkan, kita juga melibatkan pihak Dinas Perhubungan (Dishub) di Kabupaten maupun Kota di dalam screening yang memasuki di wilayah Provinsi Jawa Timur yaitu melakukan pemeriksaan dokumen perjalanan kemudian Physical Distancing dan pengecekan suhu tubuh hal ini sesuai protokol Covid-19.
Di dalam larangan ini ada tindakan pengecualian yaitu kendaraan pimpinan lembaga tinggi, kendaraan dinas operasional ber-plat dinas, kendaraan TNI-Polri, kendaraan dinas operasional jalan tol, kendaraan pemadam kebakaran, mobil ambulance dan jenazah serta barang, pungkasnya.
(Dedy)
Pembaca
Posting Komentar