Anggauta Perkawis
Jawapes Kediri - Berbagai masalah yang di alami oleh negri kita akhir-akhir ini terkait lingkungan alam dan berbagai musibah seperti banjir, gempa bumi, longsor dan sebagainya, menjadi sorotan publik agar dapat mewaspadai bencana semacam itu.
Peristiwa-peristiwa itu pastinya sudah menjadi kehendak Ilahi, dan kita sebagai mahluk ciptaannya memang seharusnya menerima apa yang menjadi kehendaknya. Karena Lalai akan perintah-Nya.
Permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar biasanya disebabkan dari setiap individu. Kurangnya kesadaran masyarakat saat ini dalam menjaga lingkungan pastinya sangat berdampak pada kerusakan alam sekitar.
Bukan hanya masyarakat biasa, tetapi dari pihak pemerintah pun seharusnya dapat menegasi dan menindak lanjuti berbagai permasalahan lingkungan yang terjadi akan munculnya suatu ketimpangan.
PERKAWIS (Pelestari Kawasan Wilis) adalah gabungan
masyarakat yang Berada di Sekitar gunung Wilis antara lain, Nganjuk, Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Madiun dan Kediri (Tunggal Rogo Mandiri). Menggelar Deklarasi pelestarian kawasan Gunung Wilis pada hari Sabtu malam 29/02/2020 (malam minggu legi). Sebagai wujud kepedulian alam, cinta akan karya sang kaliq. Untuk di jaga dan di lestarikan. Karena kawasan gunung Wilis sangat memprihatinkan.
Deklarasi Berlangsung di Dam Kalibago, Desa Kalipang, Kecamatan Grogol Kediri.
Dalam sambutannya ketua umum PERKAWIS, TOFAN ARDI menyampaikan " Fungsi kita akan mengembalikan marwah dan fitrah Gunung Wilis sebagai Gunung Air. Karena apa, saat ini ketika musim kemarau terjadi kekeringan, dan ketika musim penghujan terjadi longsor. Ini momen paling berharga bagi kita bisa berkumpul di Tunggal Rogo Mandiri. Kita bersatu dan berkomitmen untuk mewujudkan kembali Wilis sebagai benteng ketahanan ekologi, ketahanan bencana dan ekonomi,” ucap Tofan Ardi dengan bersemangat.
Alam sendiri mempunyai keterbatasan, dengan kata lain alam juga dapat mengalami penurunan kualitas maupun kuantitas, yang sering disebabkan oleh beberapa faktor atas kerusakan lingkungan dan dikarenakan proses alam misalnya, letusan gunung berapi, banjir, gempa bumi, tanah longsor, dan sebagainya. Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh manusia lebih besar dibandingkan kerusakan akibat bencana alam, kerusakan tersebut umumnya disebabkan oleh aktifitas manusia yang tidak ramah lingkungan seperti perusakan hutan, alih fungsi hutan, pertambangan, pencemaran air atau udara serta tanah.
Hampir mencapai 90 peserta dan undangan yang hadir. Melakukan kegiatan penanaman pohon 1.000 antara lain, 500 pohon beringin, 100 pohon aren, 400 tanaman yang lain dan 5000 ikan berbagai macam jenis.
Ada 19 kelompok masyarakat yang tergabung dalam pelestrian yaitu, Prodem Kediri, Suar Indonesia, FKH Kediri, Yayasan Gayatri, Pawinihan, TGO Trenggalek, PWI Nganjuk, Destana Blongko, Yayasan Putra Nusantara, Yayasan Lintas Selatan, Geogreenpark Wajak Kidul, Karang Taruna kalibago kalipang grogol, KPHLS, Yayasan Katulistiwa Surabaya, Pawang Alas Banyakan kediri, Asosiasi Panji Nusantara Trenggalek, Forum Pojok Rembuk Kediri dan Front Peduli Hutan serta YPFFLF Leganing Jiwo Rogo.
Tampak hadir pula Kades Kalipang Antonius, Anggota Komisi B DPRD Jatim Amar Saifudin, Ketua DPRD Kab. Kediri Dodi Purwanto, Bima dari Wildwater, DPRD Kabupaten Kediri M. Hasyim.
Disisi lain setelah Prosesi penyerahkan panji kebesaran PERKAWIS seorang warga yang tidak mau di sebutkan namanya mengatakan, " semoga apa yang diharapkan oleh temen temen PERKAWIS bisa terwujud dan di Ridhoi Allah Swt Aamiinn".
Dalam menjaga lingkungan sangat berpengaruh pada alam untuk beberapa tahun kedepan, dimulai dari hal yang sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak menebang pohon secara liar atau deforestasi, serta mempunyai tekad untuk menjaga alam agar tidak mengalami kerusakan.
Pernyataan PERKAWIS
Bahwa, rasa peduli kepada diri sendiri (sense of self) menggugah kesadaran kami untuk menjadi lebih baik
Bahwa,rasa memiliki wilis (sense of belonging) menjadi semangat keberasamaan kami menjaga kawasan wilis
Bahwa, kepekaan menghadapi krisis (sense of crisis) menjadi landasan dasar kepedulian kami untuk menyelamatkan wilis yang kini sedang kritis.
Diakhir sambutannya Tofan mengambil sebuah falsafah Hindu yang diajarkan oleh Sidharta Gautama tentang tiga hal penting dalam hidup ini. "Pertama, ajaran baik terhadap manusia, baik terhadap alam dan kebaikan terhadap Tuhan. Alam memberikan semuanya, tetapi kita sering lupa,” ujar Topan Ardi dengan senyum khasnya.
Tuhan pasti akan memperhitungkan amal dan dosa yang kita perbuat.
Mari kita hanya sujud Ruduk Pada- Nya. (kutipan Syair EBIET GAD)
(CSan/ Nanang).
Pembaca
Posting Komentar