Menurut penjelasan Ketua Lembaga Pemberantasan Korupsi (LPK) Deny Rico, bahwa proyek pembangunan tersebut dibangun asal-asalan. Padahal dana sebesar Rp 496 juta lebih seharusnya bisa lebih baik pembangunannya, jelas Deny Rico.
"Perencanaan pembangunan Taman Teknologi Pertanian saja sudah memakan biaya anggaran sebesar Rp 89 juta, apakah ini memang proses pengerjaannya yang asal-asalan atau perencanaannya yang kurang matang," ujar Deny.
Lebih lanjut ketua LPK memaparkan, pembangunan taman teknologi saat ini tidak akan bisa bertahan sampai 6 bulan. Terlebih bangunan tersebut baru saja ambruk karena tidak sesuai Spesifikasi Teknis (Spektek) yang sudah ditetapkan.
Seharusnya spektek proyek pembangunan taman teknologi pertanian ini antara lain kayu harus lurus tidak boleh ada sambungan dan penggunaan jenis bambunya salah serta untuk jenis cat kayu jenisnya sangat rendah sehingga catnya mudah luntur, tandasnya.(Wan/Fit)
View
Posting Komentar