Seperti yang dijelaskan oleh Kamituwo, "Memang pada tahap ke 2 ini ada pembangunan 2 drainase belum terselesaikan. Saat acara pilkades memang kami dan BPD sebagai panitia kebingungan dana untuk pilkades menggunakan dana darimana? "Setelah musyawarah bersama, kami putuskan untuk gunakan pinjaman dana uang yang ada di brankas desa," jelasnya.
Pada saat itu memang kita tidak mengetahui dana apa yang ada di brankas desa tersebut, entah uang PAD atau apa tidak terpikirkan, yang penting Pilkades berjalan lancar dan kondusif. Seijin Plt Kades yang lama dengan bendahara desa kita gunakan uang tersebut. Memang kesalahan kami pada saat itu tidak dibuatkan berita acara dan koordinasi dengan Pak Camat. Setelah pilkades selesai baru dibuatkan dan kami sempat dimarahi sama Pak Camat, tambahnya.
Bangunan Drainase yang dikerjakan pada tahap ke 3
Begitu pula dengan keterangan dari PK Pembangunan Kamituwo Dusun Bodor (Subagyo) saat ditanya terkait pembangunan infrastruktur tahap ke 2, kenapa dikerjakan pada tahap ke 3. "Untuk drainase memang baru ini dikerjakan, karena uang pada saat itu di brankas sudah habis. Sedangkan LPJ nya juga belum selesai karena belum saya kerjakan. Saya baru tahu saat mau minta uang untuk belanja material dan diberi tahu bendahara dan Plt Kades kalau uangnya dipinjam untuk Pilkades dahulu," jawabnya.
Dari pihak Plt Kades Ngepeh yang baru menjelaskan bahwa, "Saya tidak mengetahui kalau dana desa tahap ke 2 ada yang belum terselesaikan. Kalau yang tahap ke 3 ini memang tanggung jawab saya dan harapan saya semua bisa selesai tepat waktu.
Dalam hal ini sudah sepantasnya dari pihak dinas terkait memberikan teguran dan peringatan kepada Pemdes Ngepeh yang telah melanggar aturan dan ketentuan dalam penggunaan anggaran Dana Desa serta tidak ada koordinasi dengan kecamatan.(Hary)
Pembaca
Posting Komentar