pelaku Riandi Prasetiawan |
Jawapes Surabaya - Di akhir tahun 2019, Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya terpaksa melumpuhkan salah seorang pelaku perampokan yang disertai pembunuhan di sebuah warung kopi daerah Lakarsantri Surabaya yang terjadi di tahun 2017 dan dikenal sangat kejam serta sadis dengan menusuk leher korban memakai senjata tajam ( Sajam ), akhirnya korbannya meninggal dunia.
Selama dua tahun, pelaku Riandi Prasetiawan (36) warga Surabaya ini menjadi target Kepolisian ( DPO ), ketika petugas mengetahui pelaku sedang melintas di jalan raya Kalibokor Surabaya sambil dibonceng motor, kemudian petugas menghadang dan menghentikan motor tersebut.
Namun, pelaku malah menyerang petugas dengan memakai sajam. Setelah petugas memberikan tembakan peringatan dua kali tetap tidak dihiraukan, akhirnya petugas melakukan tindakan tegas dan terukur dengan menembak pelaku yang mengenai dadanya.
Pelaku akhirnya tewas pada saat perjalanan dibawa ke Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya, ungkap Kombes Pol. Sandi Nugroho, S.H, S.I.K, M.Hum, Kapolrestabes Surabaya didampingi AKBP Sudamiran Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, ( 27/12/2019 ).
Menurut catatan di Kepolisian, pelaku Riandi yang merupakan residivis ini bersama dengan dua rekannya sudah malang melintang melakukan aksi kejahatan di berbagai daerah, baik di Jakarta maupun Surabaya, lanjutnya.
Kombes Pol. Sandi Nugroho, menjelaskan, pelaku Riandi pernah ditahan di Polsek Gubeng Surabaya dengan kasus sajam di tahun 2016, kasus narkoba ditahan di Polsek Simokerto Surabaya serta pernah di tahan di Polsek Senen Jakarta tahun 2018 dengan kasus pencurian dan kekerasan dengan memakai nama lain yaitu Slamet Handoyo.
Dua pelaku lainnya sudah diringkus terlebih dulu oleh Kepolisian yakni, M. Rifai alias Udin dan sudah divonis 13 tahun penjara dan Arma Widiantara alias Slamet Riadi divonis 12 tahun penjara, pungkasnya.
Pendik Agus Setiawan sebagai anak korban pembunuhan menyampaikan, kami sangat berterima - kasih kepada polisi, terutama Tim Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya karena berhasil mengungkap perampokan yang disertai pembunuhan yang mengakibatkan ibunya meninggal dunia.
Berkat kerja kerasnya berhasil meringkus ketiga pelaku perampokan dan pembunuhan, dua pelaku sudah divonis dan di penjara dan seorang pelaku sudah ditembak mati, lanjutnya.
" Jadi Allah maha adil, hutang nyawa dibalas dengan nyawa, saya menyadari tugas polisi sangat berat dan serta pengorbanannya besar sekali, jelas polisi hebat, " pungkasnya.
( Dedy )
View
Posting Komentar