Membangun Pacitan Sepenuh Hati serta Keihklasan



Jawapes Pacitan - Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada ) di Kabupaten Pacitan kurang sembilan bulan lagi akan segera digelar. Tentunya, masyarakat di Kabupaten Pacitan merasa bersuka cita untuk menyambut perhelatan tersebut dengan mencari sosok pemimpin yang ideal serta pantas untuk memimpin di Kabupaten Pacitan.

Sugeng Nugroho, S.H, merupakan sosok pemimpin yang ideal di Kabupaten Pacitan karena memiliki jiwa yang betul - betul ihklas, rendah hati ( Tawadhu ) dan tidak ambisius serta mau bekerja keras demi mewujudkan serta mampu menciptakan pembangunan di Kabupaten Pacitan supaya masyarakat bisa hidup sejahtera dan serta makmur di dalam taraf kehidupannya.

Selain itu pula, adanya sosok pemimpin seperti ini, dapat menciptakan kondisi lapangan pekerjaan serta melakukan pembenahan disektor pembangunan untuk kepentingan seluruh masyarakat, hal ini merupakan suatu jaminan untuk terselenggaranya adanya ruang beraktifitas bagi masyarakat di Kabupaten Pacitan agar bisa berjalan aman, damai dan nyaman.

Saat dikonfirmasi Jawapes, Sugeng Nugroho S.H, mengatakan, mengapa mencari sosok pemimpin itu tidak harus yang ambisius ( Over Ambisi ), sebab kewajiban mendapatkan seorang pemimpin itu merupakan bagian dari tindakan untuk memenuhi jaminan bagi rakyatnya, maka dari itulah komitmen suatu kewajiban sebagaimana wajibnya mendapatkan sosok pemimpin untuk bisa mengelola pemerintahan suatu daerah dengan menerapkan gotong - royong, ( 10 /12/ 2019 ).

“ Diibaratkan orang meninggal dunia, tidak mungkin bisa mengubur dirinya sendiri, pasti membutuhkan lingkungan sekitarnya, " lanjutnya.

" Siapakah yang layak untuk menjadi pemimpin, " tentu, di dalam musim kontestasi politik maka akan banyak calon bermunculan dengan membawa visi dan misi serta janji politik. Bagi masyarakat, kriteria keimanan, visi keadilan, kemampuan dan karakter seorang pemimpin merupakan salah satu yang perlu dicermati, " jelasnya.

Sugeng Nugroho menegaskan, “ jadilah seorang pemimpin yang mempunyai karakter, " Duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi, " artinya bahwa, pemimpin dan yang dipimpin mempunyai kesamaan dalam hidup, silaturahim (Ukhuwah) ”.

Disamping itu, Sugeng Nugroho menyampaikan pesan dari para ulama, bahwa sebagai bentuk kehati - hatian, Nabi pernah mengajarkan pada umatnya untuk tidak memilih pemimpin yang terlalu ambisi. Calon pemimpin yang ambisius akan selalu menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan yang diinginkannya, ambisinya hanya mementingkan kepentingan dirinya sendiri daripada kepentingan rakyatnya.

( Tim )

Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama