Jawapes Pacitan - Pesta demokrasi di Kabupaten Pacitan akan segera digelar. Dari kasak kusuk yang beredar, semua Bakal Calon Bupati pasti akan membuat gebrakan yang akan menarik perhatian dari masyarakat. Janji-janji manis pasti akan terlontar dari masing-masing bakal calon Bupati pada saat kampanye yang akan digelar sebelum Pilkada berlangsung.
Para Bacabup (Bakal Calon Bupati) harus benar-benar mau berkorban untuk kesejahteraan rakyat diatas kepentingannya untuk dapat menarik simpatik atau perhatian dari masyarakat. Begitulah adanya keberadaan di era pencitraan. Tak bisa dipungkiri, menunjukkan citra yang baik dan benar pada masyarakat perlu dilakukan bakal calon Bupati dalam meyakinkan, dengan harapan agar masyarakat memilihnya. Janji - janji manis mulai dipersiapkan untuk dapat membuai rakyat dalam memperoleh suara.
Sebagai tokoh masyarakat dan Bakal Calon Bupati Pacitan, Sugeng Nugroho saat diwawancara media Jawapes, Rabu (27/11/2019) mengatakan dengan tegas, jika ingin menjadi pemimpin yang berkualitas dan mampu memperjuangkan rakyat, maka rakyat harus menjadi pemilih yang cerdas, sehingga mendapatkan pemimpin yang berkualitas.
"Rakyat harus bisa membedakan mana calon pemimpin yang hanya sengaja memoles dirinya dengan citra yang baik - baik saja, dan mana calon pemimpin sejati yang siap mengabdikan dirinya untuk membangun daerahnya. Perlu menjadi catatan bahwa masa depan daerah Kabupaten Pacitan tergantung pada kecerdasan warga masyarakat dalam memilih Cabub nanti," tegas Sugeng.
Sebuah pertanyaan yang terlontar dari salah satu pengamat politik yang tidak berkenan disebut namanya kepada Sugeng, mengapa kita harus menjadi pemilih yang cerdas ? Tentu saja, jawab Sugeng, karena bukan jamannya lagi menjadi rakyat yang punya hak pilih biasa, kita harus cerdas dalam menentukan pilihan terhadap calon Bupati dan wakil Bupati, kelak rakyat tidak akan menyesali keputusannya, dan jangan sampai sosok yang tidak pantas menjabat sebagai pemimpin daerah ini, kata sugeng.
"Sudah saatnya pemimpin yang harus berpihak pada rakyat dan bukan rakyat yang memihak pemimpin. Bayangkan apa jadinya jika manusia picik, licik berkuasa didaerah yang ia pimpin nanti, yang pasti rakyat akhirnya sengsara, juga bayangkan jika hukum dapat dibeli, keadilan tak lagi berarti, bayangkan jika korupsi merajalela dan daerah mengalami rugi besar, bayangkan jika memilih pemimpin yang salah, sudah pasti hancur masa depan daerah ini. Lalu bagaimana nasib rakyat jelata dan anak cucu kita kelak serta para pemuda penerus generasi , maka dari itu jadilah pemilih yang cerdas, " tegas Sugeng.
Rakyat wajib mengetahui jejak tujuan calon pemimpin, dan harus menelusuri dan mengkaji dengan teliti kehidupan para calon pemimpin dalam keseharian, juga harus memastikan apapun yang sudah diperbuat untuk rakyat selama ini , sebab calon pemimpin daerah yang akan memberikan kontribusi terhadap kehidupannya kedepan, dalam konteks ini yang perlu diperhatikan adalah bagaimana selama ini mereka (cabub) hidup ditengah masyarakat, apakah mereka memiliki kepedulian atau hanya memperkaya dirinya sendiri," pungkasnya.(tim)
View
Para Bacabup (Bakal Calon Bupati) harus benar-benar mau berkorban untuk kesejahteraan rakyat diatas kepentingannya untuk dapat menarik simpatik atau perhatian dari masyarakat. Begitulah adanya keberadaan di era pencitraan. Tak bisa dipungkiri, menunjukkan citra yang baik dan benar pada masyarakat perlu dilakukan bakal calon Bupati dalam meyakinkan, dengan harapan agar masyarakat memilihnya. Janji - janji manis mulai dipersiapkan untuk dapat membuai rakyat dalam memperoleh suara.
Sebagai tokoh masyarakat dan Bakal Calon Bupati Pacitan, Sugeng Nugroho saat diwawancara media Jawapes, Rabu (27/11/2019) mengatakan dengan tegas, jika ingin menjadi pemimpin yang berkualitas dan mampu memperjuangkan rakyat, maka rakyat harus menjadi pemilih yang cerdas, sehingga mendapatkan pemimpin yang berkualitas.
"Rakyat harus bisa membedakan mana calon pemimpin yang hanya sengaja memoles dirinya dengan citra yang baik - baik saja, dan mana calon pemimpin sejati yang siap mengabdikan dirinya untuk membangun daerahnya. Perlu menjadi catatan bahwa masa depan daerah Kabupaten Pacitan tergantung pada kecerdasan warga masyarakat dalam memilih Cabub nanti," tegas Sugeng.
Sebuah pertanyaan yang terlontar dari salah satu pengamat politik yang tidak berkenan disebut namanya kepada Sugeng, mengapa kita harus menjadi pemilih yang cerdas ? Tentu saja, jawab Sugeng, karena bukan jamannya lagi menjadi rakyat yang punya hak pilih biasa, kita harus cerdas dalam menentukan pilihan terhadap calon Bupati dan wakil Bupati, kelak rakyat tidak akan menyesali keputusannya, dan jangan sampai sosok yang tidak pantas menjabat sebagai pemimpin daerah ini, kata sugeng.
"Sudah saatnya pemimpin yang harus berpihak pada rakyat dan bukan rakyat yang memihak pemimpin. Bayangkan apa jadinya jika manusia picik, licik berkuasa didaerah yang ia pimpin nanti, yang pasti rakyat akhirnya sengsara, juga bayangkan jika hukum dapat dibeli, keadilan tak lagi berarti, bayangkan jika korupsi merajalela dan daerah mengalami rugi besar, bayangkan jika memilih pemimpin yang salah, sudah pasti hancur masa depan daerah ini. Lalu bagaimana nasib rakyat jelata dan anak cucu kita kelak serta para pemuda penerus generasi , maka dari itu jadilah pemilih yang cerdas, " tegas Sugeng.
Rakyat wajib mengetahui jejak tujuan calon pemimpin, dan harus menelusuri dan mengkaji dengan teliti kehidupan para calon pemimpin dalam keseharian, juga harus memastikan apapun yang sudah diperbuat untuk rakyat selama ini , sebab calon pemimpin daerah yang akan memberikan kontribusi terhadap kehidupannya kedepan, dalam konteks ini yang perlu diperhatikan adalah bagaimana selama ini mereka (cabub) hidup ditengah masyarakat, apakah mereka memiliki kepedulian atau hanya memperkaya dirinya sendiri," pungkasnya.(tim)
View
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments