Simpatisan ; Pilih Pemimpin ada 4 Syaratnya Menurut Alquran


Jawapes Lamongan - Uforia pesta demokrasi ditingkat desa, ada sementara orang yang mengatakan bahwa memilih pemimpin, misalnya bupati, gubernur atau presiden, hanya merupakan urusan dunia, dan tidak ada sangkut-pautnya dengan agama.

Berikut hasil observasi dan penelitian dari awak media Jawapes dari salah satu desa penyelenggara pemilihan kepala desa se-kabupaten Lamongan beberapa waktu terakhir menjelang pencoblosan pada tanggal 15 September 2019 di Desa Sidomukti.

Tiga person yang tergabung dalam komponen masyarakat desa Sidomukti kecamatan Lamongan kabupaten Lamongan adalah pemuka agama, tokoh masyarakat dan pemuda karang taruna, menjadi sumber berita ini dalam rangka memberikan informasi sedetail detailnya kepada para pemilih tentang kepribadian dan integritas, serta kemampuan dalam mengemban tugas sebagai kepala desa dimasa yang akan datang.

“Memilih seorang pemimpin adalah bagian dari urusan dunia sekaligus akhirat. Memilih pemimpin bagian dari urusan agama yang sangat penting. Islam tidak mengenal dikotomi atau sekulerisasi yang memisahkan antara  dunia dan akhirat, termasuk dalam memilih pemimpin,” ujar salah satu pemuka agama Desa Sidomukti.

Alquran Surah Al Maidah ayat 55. “Dalam ayat ini Allah SWT menegaskan ada empat syarat seseorang layak dipilih sebagai pemimpin. Persyaratan ini berlaku dalam memilih seorang pemimpin di level apa pun,” tuturnya.

Pertama, beriman kepada Allah (Mukmin) dan beragama Islam (Muslim) yang baik. “Yakni seorang Muslim yang memiliki dua sifat, seperti disebutkan dalam Alquran Surah Yusuf ayat 55, “hafizhun ‘alim”,” paparnya.

“Hafizhun”, artinya adalah seorang yang pandai menjaga. Yakni, seorang  yang punya integritas, kepribadian yang kuat, amanah, jujur dan akhlaknya mulia, sehingga patut menjadi teladan bagi orang lain atau rakyat yang dipimpinnya, jelas pemuka agama tersebut.
“Rasulullah Muhammad SAW mengingatkan, sifat amanah akan menarik keberkahan, sedangkan sifat khianat akan mendorong kefakiran,” tuturnya.

Dipihak yang lain, tokoh masyarakat Desa Sidomukti yang enggan disebutkan namanya sebagai simpatisan salah satu calon kepala desa mengungkapkan, seorang pemimpin yang amanah tentu akan berusaha sekuat tenaga untuk menyejahterakan rakyatnya, walaupun sumber daya alamnya terbatas.

Sebaliknya, masih ungkap simpatisan tersebut, bahwa karakter pemimpin yang tidak amanah atau khianat yaitu sibuk dengan memperkaya diri sendiri, keluarga serta kolega-koleganya, dan membiarkan rakyatnya tak berdaya, paparnya.

Adapun “’Alim”, kata tokoh masyarakat tersebut, artinya adalah seorang yang memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai untuk memimpin rakyatnya dan membawa mereka hidup lebih sejahtera, menjadi entitas yang meyakinkan dari calon kepala desa tersebut yang berlatar  belakang sebagai pengusaha sukses, jelasnya.

Pembangunan fasilitas umum yang telah banyak ia dilakukan, dari para peserta calon kepala Desa Sidomukti yang ada saat ini, contohnya, fakta menunjukkan bahwa berbagai fasilitas umum yang telah dibangun oleh salah satu peserta calon tersebut adalah seperti tempat ibadah dengan beaya anggaran mencapai milyaran rupiah, lebih baik saya tidak mempunyai rumah dari pada harus melihat tempat ibadah yang tidak lengkap fasilitasnya, tuturnya menirukan ucapan dari calon kepala desa tersebut.

Pada akhirnya saya berharap dari kejelian para pemilih bahwa diantara para calon kepala desa tersebut yang benar-benar Muslim taat, yang amanah dan berpengetahuan tinggi layak menjadi pemimpin Desa Sidomukti yang akan datang, harap tokoh masyarakat tersebut.

Syarat kedua untuk menjadi seorang pemimpin adalah shalat karena dapat menjadi barometer akhlak manusia. “Pemimpin yang baik dan layak dipilih adalah pemimpin yang menegakkan shalat. Shalat melahirkan tanggung jawab. Kesadaran keimanan/tauhid/transendental dibangun melalui shalat,” tutur salah satu pemuda karang taruna.

Syarat ketiga untuk menjadi seorang pemimpin adalah gemar menunaikan zakat dan sedekah, dan sifat yang demikian ada pada calon tersebut, ungkap pemuda Kartar. “Zakat itu bukan membersihkan harta yang  kotor, melainkan membersihkan harta kita (harta yang bersih) dari hak orang lain,” ujarnya.

Masih kata pemuda Kartar, seorang pemimpin yang rajin berzakat dan berinfak, tidak akan korupsi.” Sebab  dia yakin Allah sudah menjamin rezekinya, dan sesungguhnya rezeki yang halal lebih banyak daripada rezeki yang haram, urainya.

Kalau sudah yakin seperti itu, untuk apa melakukan korupsi yang sangat dibenci Allah?”  tegas pemuda Kartar tersebut.

Sebagaimana kriteria seorang pemimpin sepenuhnya adalah suka berjamaah. “Artinya suka bergaul dengan masyarakat, berusaha mengetahui keadaan rakyatnya dengan sebaik-baiknya, dan mencarikan jalan keluar atas persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakatnya,” dan hal itu ada pada figur tersebut, ujarnya.

“Semangat berjamaah atau memperhatikan masyarakatnya inilah yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, pesannya. Semangat berjamaah  inilah dan tiga syarat lainnya seperti yang diuraikan di atas, menjadi wajib dijadikan kriteria bagi penduduk Desa Sidomukti kecamatan Lamongan dalam memilih seorang pemimpin,” pungkas pemuda Kartar.(Sub)
Baca Juga

View

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan