DPMD Gelar Bursa Inovasi Desa Tahun 2019


Jawapes Probolinggo – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Probolinggo menggelar Bursa Inovasi Desa (BID) tahun 2019 Cluster Timur meliputi wilayah Kecamatan Paiton, Kotaanyar, Pakuniran, Gading, Besuki, Kraksaan, Krejengan, Maron, Tiris dan Krucil di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo, Selasa (10/9/2019).

Pada BID kali ini telah disiapkan tiga menu bidang, yakni yang pertama Bidang Sumber Daya Manusia yang menitikberatkan pada pencegahan dan penurunan stunting, menyajikan 2 menu nasional dan 5 menu lokal lalu yang kedua Bidang Infrastruktur menyajikan 16 menu nasional dan 1 menu lokal serta ketiga adalah bidang kewirausahaan dan pengembangan ekonomi lokal, menyajikan 23 menu nasional dan 3 menu lokal.

Kegiatan yang mengambil tema “Datang, Komit, Tiru dan Maju” ini diikuti 450 peserta terdiri dari Camat, Kepala Desa dan Ketua BPD dari 10 kecamatan serta anggota Tim Inovasi Kabupaten, Pendamping Profesional P3MD dan Tim Pelaksana Inovasi Desa dari 10 Kecamatan.

Acara Bursa Inovasi Desa tahun 2019 dihadiri langsung oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE, Konsultan Pendamping Wilayah Jawa Timur Maulana Sholehuddin, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Nunung Timbul Prihanjoko serta Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo M. Sidik Widjanarko.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPMD Kabupaten Probolinggo Syamsul Huda mengungkapkan Bursa Inovasi Desa (BID) merupakan bagian dari Program Inovasi Desa (PID) sebagai media belajar bagi masyarakat dan Pemerintah Desa untuk memperoleh informasi (referensi) yang dapat mendukung kegiatan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat melalui penyajian inspirasi dan alternatif. Adapun pilihan kegiatan-kegiatan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat yang dinilai inovatif dan terbukti berhasil.

“Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjembatani kebutuhan Pemerintah Desa akan pilihan solusi bagi penyelesaian masalah serta inisiatif atau alternatif kegiatan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka penggunaan Dana Desa yang lebih efektif dan inovatif,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Syamsul Huda menerangkan bahwa BID bertujuan untuk melakukan sosialisasi tentang kebijakan PID, alur kegiatan dan pelaku-pelaku program serta memperkenalkan inisiatif atau kegiatan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat yang dinilai inovatif dalam menyelesaikan masalah dan mendukung peningkatan kualitas pembangunan.

Sementara Konsultan Pendamping Wilayah Jawa Timur Maulana Sholehuddin menyampaikan,  bagaimana program ini nantinya bisa meningkatkan perekonomian, mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Sedangkan Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE mengatakan Dana Desa untuk tahun 2020 dan seterusnya hendaknya mampu mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Probolinggo. Sedangkan Penandatanganan bersama antara kepala desa dan Ketua BPD merupakan komitmen awal, tentunya program apapun tidak akan mungkin mampu berjalan tanpa ada komitmen yang kuat dari kepala desa.

"Setelah berkomitmen, silahkan meniru apa yang sekiranya cocok dikembangkan di desa, tidak kemudian harus sesuai dengan pilihan. Bagaimana daerah dan desa lain mampu mengembangkan usahanya. Kami mengharapkan nantinya mampu membuka wawasan kita bersama bagaimana membangun desa lebih baik,” jelasnya.

Lebih lanjut, Tantriana Sari menambahkan bahwa ada keinginan dan cita-cita yang linier. Bagaimana nantinya untuk segera menindaklanjuti dan menyusun langkah konkret proses penganggaran tahun 2020.

"Saya ingin kita semua bersama-sama menciptakan desa kreatif di Kabupaten Probolinggo," harapnya.(Eko/ADV)
Baca Juga

View

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan