TP-PKK Sidoarjo Memberikan Pendidikan Keluarga Kepada Anggotanya

Jawapes Sidoarjo - Sosialisasi Pendidikan Keluarga digelar TP-PKK Kabupaten Sidoarjo di pendopo Delta Wibawa, Selasa (9/7/2019). Kegiatan tersebut diikuti 200 anggota PKK kecamatan, desa dan kelurahan. Dua orang narasumber dihadirkan dalam sosialisasi tersebut. Yakni dari Universitas Maarif Hasyim Latif  Sidoarjo serta dari Bank Jatim Sidoarjo.

Wakil Ketua I TP-PKK Kabupaten Sidoarjo Hj. Ida Nur Ahmad Syaifuddin dalam sambutannya membuka sosialisasi tersebut mengatakan pendidikan keluarga penting disampaikan. Bahkan di zaman ini menjadi sangat penting diketahui. Faktor perkembangan teknologi yang sangat cepat saat ini menjadi alasannya. Namun orang tua masih banyak yang gagap menghadapi perkembangan teknologi. Hal yang mengkhwatirkan adalah serangan Media Sosial/Medsos begitu adiktif. Tidak hanya terhadap anak, Medsos juga berdampak terhadap orang tua.

“Pendidikan keluarga menjadi sangat penting karena dipicu faktor teknologi  yang sangat cepat dan diluar dugaan,” ujarnya.

Hj. Ida Nur Ahmad Syaifuddin menyampaikan bahwa TP-PKK mempunyai 10 program pokok yang memiliki berbagai program unggulan. Salah satunya program peningkatan pengetahuan sikap dan keterampilan keluarga yang penuh cinta dan kasih sayang. Program tersebut dalam rangka meningkatkan pendidikan karakter keluarga.

“Tak hanya menyasar keluarga, tetapi PKK juga menyasar anak muda yang segera menikah atau calon orang tua,” ujarnya.

Salah satu narasumber kegiatan Dosen Universitas Maarif Hasyim Latif  Sidoarjo DR. Sri Sutarsih, M.Si, mengatakan ada delapan fungsi keluarga. Diantaranya fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, ekonomi lingkungan, reproduksi, sosialisasi dan fungsi pendidikan. Karakter anak dibentuk oleh orang tuanya sendiri. Oleh karenanya anak  merupakan cermin dari orangtuanya.

“Mari kita mengembalikan fungsi keluarga, tidak hanya menjadi rumah tetapi juga menjadi istana kenyamanan,” ajaknya.

Sri Sutarsih juga menyampaikan orang tua adalah pendidik yang pertama dan utama. Disebutkan begitu karena pendidikan anak dimulai pada seribu hari pertama kehidupan. Sejak janin berada di dalam kandungan sudah didik dan diasuh. Sedangkan sekolah adalah yang kedua.

“Semua berangkat dari keluarga, sekolah melengkapi, mendukung, dan memperkuat pendidikannya,” ucapnya. (Tyaz/kom)
Baca Juga

View

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan