Jawapes.or.id Pacitan - Agenda revalidasi digelar untuk mengetahui apa saja yang telah dilakukan pemerintah daerah dikawasan geopark Gunungsewu, untuk menjaga predikat Global Geopark sejak empat tahun lalu. Yakni di Kabupaten Pacitan, Wonogiri (Jawa Tengah), dan Gunung Kidul (Yogyakarta).
Situs-situs warisan geologis menjadi bagian dari konsep perlindungan, pendidikan dan pembangunan berkelanjutan. Dengan konsep manajemen pembangunan kawasan secara berkelanjutan yang memadu-serasikan tiga keragaman alam, diantaranya adalah Geodiversity, Biodiversity dan Cultural diversity.
Upaya mempertahankan titel itu tentu tidak mudah. Karena dalam kurun waktu tersebut ada banyak dinamisasi. Baik kehidupan masyarakat maupun lingkungan.
Perwakilan asesor Arthur Agustinho De Abreu E Sa dari Portugal mengatakan, status yang disandang Geopark Gunungsewu sebagai bagian dari Global Geopark akan divalidasi tim asesor dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sejumlah lokasi di Kabupaten Pacitan telah didatangi tim.
“Selama tiga hari kami tim (asesor) bersama stakeholder, guru, dan murid telah bekerja bersama melakukan proses revalidasi,” ujarnya saat mengunjungi Pantai Klayar, Selasa (23/7/2019).
Dalam kesempatan itu, Bupati Indartato menyampaikan pihaknya siap mendukung upaya Unesco.Dan berharap hasil dari proses revalidasi tetap mengukuhkan Gunungsewu sebagai Global Geopark.
“Semoga geopark dapat bermanfaat untuk masyarakat, sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraannya,” katanya.
Gunung Sewu Global Geopark Indonesia memiliki sedikitnya 33 geoarea, yang masing-masing tersebar di dalam 33 geosite. Rinciannya, 13 geosite berada di Kabupaten Gunung Kidul (DIY), tujuh geosite di Kabupaten Wonogiri (Jateng), dan 13 geosite di Pacitan.
Khusus kawasan karst di Pacitan yang masuk Gunung Sewu Global Geopark Indonesia melingkupi empat kecamatan di Pacitan bagian barat, yakni Kecamatan Donorojo, Pringkuku, Punung serta Pacitan.
Adapun 13 geosite di Pacitan terdiri atas lima pantai yaitu Pantai Buyutan, Klayar, Srau, Watukarung, Teluk Pacitan, Sedangkan empat goa karst yaitu Goa Gong, Tabuhan dan Goa Vertikal Luwengombo, Luwengjaran, serta empat situs arkeologi yaitu Situs Song Terus, Bak Soka, Guyang Warak, serta Situs Ngrijangan.(Nonot)
Situs-situs warisan geologis menjadi bagian dari konsep perlindungan, pendidikan dan pembangunan berkelanjutan. Dengan konsep manajemen pembangunan kawasan secara berkelanjutan yang memadu-serasikan tiga keragaman alam, diantaranya adalah Geodiversity, Biodiversity dan Cultural diversity.
Upaya mempertahankan titel itu tentu tidak mudah. Karena dalam kurun waktu tersebut ada banyak dinamisasi. Baik kehidupan masyarakat maupun lingkungan.
Perwakilan asesor Arthur Agustinho De Abreu E Sa dari Portugal mengatakan, status yang disandang Geopark Gunungsewu sebagai bagian dari Global Geopark akan divalidasi tim asesor dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sejumlah lokasi di Kabupaten Pacitan telah didatangi tim.
“Selama tiga hari kami tim (asesor) bersama stakeholder, guru, dan murid telah bekerja bersama melakukan proses revalidasi,” ujarnya saat mengunjungi Pantai Klayar, Selasa (23/7/2019).
Dalam kesempatan itu, Bupati Indartato menyampaikan pihaknya siap mendukung upaya Unesco.Dan berharap hasil dari proses revalidasi tetap mengukuhkan Gunungsewu sebagai Global Geopark.
“Semoga geopark dapat bermanfaat untuk masyarakat, sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraannya,” katanya.
Gunung Sewu Global Geopark Indonesia memiliki sedikitnya 33 geoarea, yang masing-masing tersebar di dalam 33 geosite. Rinciannya, 13 geosite berada di Kabupaten Gunung Kidul (DIY), tujuh geosite di Kabupaten Wonogiri (Jateng), dan 13 geosite di Pacitan.
Khusus kawasan karst di Pacitan yang masuk Gunung Sewu Global Geopark Indonesia melingkupi empat kecamatan di Pacitan bagian barat, yakni Kecamatan Donorojo, Pringkuku, Punung serta Pacitan.
Adapun 13 geosite di Pacitan terdiri atas lima pantai yaitu Pantai Buyutan, Klayar, Srau, Watukarung, Teluk Pacitan, Sedangkan empat goa karst yaitu Goa Gong, Tabuhan dan Goa Vertikal Luwengombo, Luwengjaran, serta empat situs arkeologi yaitu Situs Song Terus, Bak Soka, Guyang Warak, serta Situs Ngrijangan.(Nonot)
Pembaca
Posting Komentar