Jawapes Bojonegoro - Setelah paska diberitakan tentang pelayanan yang kurang memuaskan pemohon,
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bojonegoro berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pemohon yang meliputi pelayanan KK, Akte Kelahiran, KIA, e-KTP, Akte Kematian dan dokumen penting lainya.
Hal itu di sampaikan oleh Kepala Disdukcapil Bojonegoro Moch. Chosim, SH., MM saat mengikuti acara pembukaan Thengul International Folklore Festival (TIFF) di Jembatan Sosrodilogo Kecamatan Trucuk Bojonegoro.
Chosim saat di temui awak media membenarkan kejadian itu, yang sebenarnya hal tersebut merupakan salah paham antara pemohon dan pegawai petugas KK, kejadian yang di lansir pada hari Jum'at (12/7/2019) yang lalu mengakibatkan percekcokan antara warga pemohon dan petugas pelayanan Dukcapil berinisial WU. Ia menyayangkan kejadian tersebut dan meminta maaf kepada warga yang selama ini belum puas atas pelayanan yang diberikan oleh pegawai Disdukcapil dan berkomitmen akan segera memperbaiki sistem di semua tempat pelayanan.
"Saya atas nama pemerintah meminta maaf atas ketidak puasan warga, kita akan segera memperbaiki di sistem pelayanan agar lebih baik lagi dan mulai besok pelayanan kantor Disdukcapil harus ramah kepada masyarakat," ungkapnya.
Chosim menegaskan akan menindak lanjuti oknum yang melakukan pelayanan yang tidak memuaskan dan menampung semua aspirasi dan keluhan dari masyarakat.
"Apabila masih ada keluhan dari warga, kami langsung akan menindak lanjuti bahkan akan memberikan sanksi kepada pegawai yang apabila ditemukan tidak bisa melayani dengan baik, karena kami dari rakyat untuk rakyat dan kepada rakyat, semua harus bisa ngayomi dan ngopeni masyarakat," tegasnya.
Sementara itu, Chosim juga menyampaikan kegiatan yang di lakukan Disdukcapil Bojonegoro, bahwa saat ini di laksanakan pelayanan Adminduk (Adminitrasi Penduduk) yang dilaksanakan di desa-desa terpencil di seluruh kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.
"Sesuai data kami, saat ini sudah melaksanakan kegiatan Adminduk di desa-desa dan yang sudah kami datangi adalah desa yang jauh dari jangkauan diantaranya Desa Payaman Kecamatan Ngraho, Desa Malingmati Kecamatan Tambakrejo, Desa Ngasem Kecamatan Ngasem, Desa Karangmangu Kecamatan Ngambon dan akan kami sisir lagi ke desa-desa lainnya," terangnya.
Kepala Disdukcapil Bojonegoro juga menambahkan, saat ini sudah mengembalikan sistem pelayanan KK yang dilakukan di Kantor Kecamatan masing-masing seperti dulu, pemohon tidak usah datang ke kantor Disdukcapil, bedanya kalau dulu masih menggunakan mesin manual namun sekarang menggunakan TTE (Tanda Tangan Elektronik) dengan menggunakan barcode dan itu Kecamatan harus menyiapakan jaringan internet yang kuat agar bisa berjalan.
"Untuk TTE kali ini yang sudah berjalan di beberapa kecamatan antara lain di Kecamatan Boureno, Kasiman, Temayang dan Bojonegoro karena di kecamatan tersebut sangat bagus jaringan internetnya. Dan selanjutnya ada 10 kecamatan yang akan mengikuti, diantaranya Kapas, Kedung adem, Sugihwaras, Trucuk, Malo, Tambak Rejo, Kalitidu, Purwosari, Gayang dan Bubulan," imbuhnya.
Perlu diketahui, terkait pelayanan yang ada di Kantor Disdukcapil Bojonegoro pasca laporan warga, dibuktikan pada Jum'at (19/7/2019) dari pantauan media Jawapes selama 5 hari berturut-turut menyatakan ada perubahan di pelayanan di kantor Disdukcapil Bojonegoro, dan itu terlihat para pegawai melayani pemohon dengan baik dan santun.(tim)
View
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bojonegoro berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pemohon yang meliputi pelayanan KK, Akte Kelahiran, KIA, e-KTP, Akte Kematian dan dokumen penting lainya.
Hal itu di sampaikan oleh Kepala Disdukcapil Bojonegoro Moch. Chosim, SH., MM saat mengikuti acara pembukaan Thengul International Folklore Festival (TIFF) di Jembatan Sosrodilogo Kecamatan Trucuk Bojonegoro.
Chosim saat di temui awak media membenarkan kejadian itu, yang sebenarnya hal tersebut merupakan salah paham antara pemohon dan pegawai petugas KK, kejadian yang di lansir pada hari Jum'at (12/7/2019) yang lalu mengakibatkan percekcokan antara warga pemohon dan petugas pelayanan Dukcapil berinisial WU. Ia menyayangkan kejadian tersebut dan meminta maaf kepada warga yang selama ini belum puas atas pelayanan yang diberikan oleh pegawai Disdukcapil dan berkomitmen akan segera memperbaiki sistem di semua tempat pelayanan.
"Saya atas nama pemerintah meminta maaf atas ketidak puasan warga, kita akan segera memperbaiki di sistem pelayanan agar lebih baik lagi dan mulai besok pelayanan kantor Disdukcapil harus ramah kepada masyarakat," ungkapnya.
Chosim menegaskan akan menindak lanjuti oknum yang melakukan pelayanan yang tidak memuaskan dan menampung semua aspirasi dan keluhan dari masyarakat.
"Apabila masih ada keluhan dari warga, kami langsung akan menindak lanjuti bahkan akan memberikan sanksi kepada pegawai yang apabila ditemukan tidak bisa melayani dengan baik, karena kami dari rakyat untuk rakyat dan kepada rakyat, semua harus bisa ngayomi dan ngopeni masyarakat," tegasnya.
Sementara itu, Chosim juga menyampaikan kegiatan yang di lakukan Disdukcapil Bojonegoro, bahwa saat ini di laksanakan pelayanan Adminduk (Adminitrasi Penduduk) yang dilaksanakan di desa-desa terpencil di seluruh kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.
"Sesuai data kami, saat ini sudah melaksanakan kegiatan Adminduk di desa-desa dan yang sudah kami datangi adalah desa yang jauh dari jangkauan diantaranya Desa Payaman Kecamatan Ngraho, Desa Malingmati Kecamatan Tambakrejo, Desa Ngasem Kecamatan Ngasem, Desa Karangmangu Kecamatan Ngambon dan akan kami sisir lagi ke desa-desa lainnya," terangnya.
Kepala Disdukcapil Bojonegoro juga menambahkan, saat ini sudah mengembalikan sistem pelayanan KK yang dilakukan di Kantor Kecamatan masing-masing seperti dulu, pemohon tidak usah datang ke kantor Disdukcapil, bedanya kalau dulu masih menggunakan mesin manual namun sekarang menggunakan TTE (Tanda Tangan Elektronik) dengan menggunakan barcode dan itu Kecamatan harus menyiapakan jaringan internet yang kuat agar bisa berjalan.
"Untuk TTE kali ini yang sudah berjalan di beberapa kecamatan antara lain di Kecamatan Boureno, Kasiman, Temayang dan Bojonegoro karena di kecamatan tersebut sangat bagus jaringan internetnya. Dan selanjutnya ada 10 kecamatan yang akan mengikuti, diantaranya Kapas, Kedung adem, Sugihwaras, Trucuk, Malo, Tambak Rejo, Kalitidu, Purwosari, Gayang dan Bubulan," imbuhnya.
Perlu diketahui, terkait pelayanan yang ada di Kantor Disdukcapil Bojonegoro pasca laporan warga, dibuktikan pada Jum'at (19/7/2019) dari pantauan media Jawapes selama 5 hari berturut-turut menyatakan ada perubahan di pelayanan di kantor Disdukcapil Bojonegoro, dan itu terlihat para pegawai melayani pemohon dengan baik dan santun.(tim)
View
Posting Komentar