Seperti yang dilakukan di Desa Belang, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, bersih desa digelar dengan berbagai acara kesenian tradisional. Acara bersih desa yang dimulai dengan acara pagelaran kesenian Gajah-gajahan pada Kamis (4/7/2019), dilanjutkan pada hari Jumat pagi (5/7/2019), dimeriahkan dengan Drum Band dari anak-anak sekolah, siangnya dilanjutkan kesenian Reog Ponorogo, kesenian Dongkrek, panjat pinang dan malamnya digelar kesenian wayang kulit semalam suntuk, dengan menampilkan dalang Ki Gito Wicaksono, dari Sawoo, Ponorogo, dengan menceritakan lakon Wahyu Anggono Mulyo.
Disampaikan oleh Waloyo sebagai kepala desa terpilih hasil pilkades serentak yang dilaksanakan di 198 desa se-Kabupaten Ponorogo, termasuk Desa Belang pada 20 Mei 2019 bahwa bersih desa atau sedekah bumi ini merupakan tradisi yang sudah turun temurun sejak jaman dulu yang harus dilestarikan.
"Bersih desa juga sebagai kirim do'a kepada para leluhur yang telah babat Desa Belang, dengan harapan Pemerintah desa Belang dan masyarakat mendapatkan perlindungan dan limpahan rahmat Nya, sehingga akan berjalan lancar, masyarakatnya damai, guyub-rukun, makmur dan sejahtera," jelas Waloyo.
Waloyo juga menyampaikan syukur kepada Tuhan YME atas diberikannya amanah oleh warga Desa Belang sebagai kepala desa. Juga terimakasih atas kepercayaan masyarakat kepadanya.
"Sebagai Kepala Desa Belang, saya berharap kepada seluruh lembaga desa, beserta masyarakat untuk bersinergi membangun desa secara merata, dengan sistem keterbukaan, untuk kemajuan Desa Belang dan kemakmuran masyarakat," tandasnya.(Gst)
Pembaca
Posting Komentar