Jawapes Banyumas - Beras premium perawatan organik dari Desa Kalisube Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas semakin digemari masyarakat meski harganya lumayan tinggi, akan tetapi tetap digandrungi peminatnya.
Karwan, yang merupakan salah satu petani padi dengan perawatan organik mengaku sangat kewalahan mencukupi kebutuhan pelanggan yang ingin membeli berasnya.
Dengan didampingi Slamet Yunianto selaku Sekretaris Desa setempat, Rabu (26/6/2019), Karwan menjelaskan bahwa jenis padi yang dirawatnya menggunakan semprot dan pupuk organik, tanpa bahan kimia.
"Ada 3 jenis beras premium yang ditanam diantaranya, Beras Premium Mentik Susu, Beras Premium Merah dan Beras Premium Hitam," ungkapnya kepada Jawapes.
Untuk sementara ciri-ciri beras premium perawatan organik dari Desa Kalisube yaitu beras terlihat bantet lonjong agak nampak bulat dan putih. "Kami menanam padi dengan cara perawatan organik sudah hampir 3 tahun dan sejauh ini pembeli ataupun permintaan semakin terus meningkat, karena beras ini sangat pulen dan enak dimakan," jelasnya.
Untuk harga yang kami jual dari Rp 15.000,- hingga Rp 17.000,- per kg, untuk sementara ini penjualan kami bisa mencapai lebih dari 1 (satu) ton beras. Sejauh ini beras dengan perawatan organik pemasarannya masih di wilayah Kabupaten Banyumas saja yang dikemas dengan plastik per 3 kg," imbuhnya.
Karwan dan petani lainnya yang tergabung di kelompok tani Sida Mukti, Desa Kalisube merasa mendapatkan keuntungan dari menanam padi dengan perawatan organik karena harga beras setimpal dengan perawatan yang dikerjakan dan untuk sementara kendala yang dihadapi Karwan beserta anggota kelompok tani lainnya adalah saat musim kemarau tiba, karena sangat kurangnya pasokan air sehingga terancam gagal panen. Adapun harapan kedepan para petani padi dengan perawatan organik tersebut dapat menjadi salah satu produk unggulan Desa Kalisube, jelas Karwan saat dikonfirmasi.
"Alhamdulillah, saat ini dari Pemerintah Desa Kalisube memperhatikan para petani dengan membuat pipanisasi penyedotan air sungai Serayu untuk pengairan persawahan meski belum maksimal," pungkasnya.(SoN)
View
Karwan, yang merupakan salah satu petani padi dengan perawatan organik mengaku sangat kewalahan mencukupi kebutuhan pelanggan yang ingin membeli berasnya.
Dengan didampingi Slamet Yunianto selaku Sekretaris Desa setempat, Rabu (26/6/2019), Karwan menjelaskan bahwa jenis padi yang dirawatnya menggunakan semprot dan pupuk organik, tanpa bahan kimia.
"Ada 3 jenis beras premium yang ditanam diantaranya, Beras Premium Mentik Susu, Beras Premium Merah dan Beras Premium Hitam," ungkapnya kepada Jawapes.
Untuk sementara ciri-ciri beras premium perawatan organik dari Desa Kalisube yaitu beras terlihat bantet lonjong agak nampak bulat dan putih. "Kami menanam padi dengan cara perawatan organik sudah hampir 3 tahun dan sejauh ini pembeli ataupun permintaan semakin terus meningkat, karena beras ini sangat pulen dan enak dimakan," jelasnya.
Untuk harga yang kami jual dari Rp 15.000,- hingga Rp 17.000,- per kg, untuk sementara ini penjualan kami bisa mencapai lebih dari 1 (satu) ton beras. Sejauh ini beras dengan perawatan organik pemasarannya masih di wilayah Kabupaten Banyumas saja yang dikemas dengan plastik per 3 kg," imbuhnya.
Karwan dan petani lainnya yang tergabung di kelompok tani Sida Mukti, Desa Kalisube merasa mendapatkan keuntungan dari menanam padi dengan perawatan organik karena harga beras setimpal dengan perawatan yang dikerjakan dan untuk sementara kendala yang dihadapi Karwan beserta anggota kelompok tani lainnya adalah saat musim kemarau tiba, karena sangat kurangnya pasokan air sehingga terancam gagal panen. Adapun harapan kedepan para petani padi dengan perawatan organik tersebut dapat menjadi salah satu produk unggulan Desa Kalisube, jelas Karwan saat dikonfirmasi.
"Alhamdulillah, saat ini dari Pemerintah Desa Kalisube memperhatikan para petani dengan membuat pipanisasi penyedotan air sungai Serayu untuk pengairan persawahan meski belum maksimal," pungkasnya.(SoN)
View
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments