DEKLARASI KBRS BANGUN RUMAH ASPIRASI (NOGO)

Keluarga Besar Rakyat Surabaya ( KBRS), menggelar acara kenduri budaya dan orasi kebudayaan 



Jawapes Surabaya - Di dalam kehidupan tentu kita mengalami banyak hal yang tak terduga. Kadang kita lelah dan butuh kata kata inspirasi hidup untuk meningkatkan semangat diri kita. Bisa juga dalam keadaan bahagia kata kata inspirasi itu membuat kita semakin bersyukur. Kadang kita tak sadar betapa indahnya hidup yang dirancang sendiri oleh Yang Maha Kuasa, seakan bumbu yang membuat hidup lebih berarti.

Dengan memahami fase-fase dalam hidup, kita bisa belajar bahwa, dalam hidup berapa kali kegagalan yang akan kita alami.  Yang kita tahu hanyalah, kita masih bisa mecobanya berkali-kali dan tidak harus menyerah.
Belajar dari kegagalan ketika kita terjatuh, akan membuat kita tahu tentang rahasia kehidupan. Yang akhirnya kita sadari, pantang menyerah adalah inti dari hidup itu sendiri.

Keluarga Besar Rakyat Surabaya ( KBRS),  Tepat pada hari Minggu,  28 April 2019, bertempat di Balai Pemuda Surabaya, menggelar acara kenduri budaya dan orasi  kebudayaan yang bertema NoGo Suroboyo, Noto Njogo Suroboyo.

Dalam kegiatan ini di hadiri perwakilan dari koordinator kecamatan dan kelurahan se Surabaya.
Tampak hadir pula dari muspida, Dandim Surabaya Selatan, Letkol Alfian, Perwakilan Polrestabes Surabaya, perwakilan Kajari Surabaya.  Tokoh masyarakat dan budayawan Surabaya. Tokoh Senior Dr. Tjuk Kasturi Sukiadi, Cak Semar Suwito, Cak Nanang Purwono.
Beberapa Ormas terlihat hadir, Save Trowulan Mojokerto serta keluarga KBRS dari kampung Putran Kejambon yang melakukan Long March (berjalan kaki) menujuh Balai Pemuda 300 orang, berbaur bersama menyemarakan Deklarasi KBRS. Hampir mencapai 800 masa dan undangan yang hadir.

NASIRUDIN Koordinator KBRS



Koordinator KBRS, NASIRUDIN yang akrab di panggil Cak Nasir mengatakan, "
Cinta adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan. Apapun yang akan kita lakukan dalam hidup kepada sesama, sebaiknya di dasari cinta dan kasih. Meskipun kita hanya melakukan hal yang kecil dan mungkin dirasa tidak berarti, jika ada cinta di dalamnya akan sangat berharga bagi orang yang menerimanya., “ Ujar Cak Nasir di dampingi Cak Isa Ansory dan Cak Wawan willy (Kemplo).

Dalam deklarasi yang di bacakan oleh Cak Wawan Willy di dampingi Punggawa KBRS dan koordinator dari 31kecamatan bahwa KBRS :

1. Menjadikan KBRS sebagai salah satu wadah saluran ALTERNATIF masyarakat Menyampaikan aspirasinya

2. Menjadikan KBRS sebagai kelompak MASYARAKAT yang berfungsi sebagai Partner kritis kepada Legislatif dan eksekutif kota Surabaya

3. Menstimulasi masyarakat untuk turut Menata dan menjaga kotanya, kecamatannya, kekurahannya (NoGo-Suroboyo; NOto-NjoGo Suroboyo)

4. Mendorong kesadaran kolektif warga untuk tetap monitoring pembangunan dengan rel memanusiakan masyarakatnya

5. Membangun sikap kritis masyarakat dalam turut memantau program program pemerintah yang di BINGKAI dengan kearifan lokal dan Budaya Adiluhung

Ketika kita berhenti berjalan maka kita sudah mengakhiri juga perjalanan kita di bumi ini. Terus berjalan dan melangkah adalah kunci dari hidup kita yang sebenarnya. Hidup seperti perjalanan wisata penuh kejutan.
" kami hanya tahu bekerja secara maksimal, Tanpa Pamrih, Bekerja secara ikhlas. Persoalan nanti apakah masyarakat masih mempercayai  KBRS atau tidak. Itu kembali pada mereka dan kami akan terus mengabdi, semoga Allah Swt meridhoi perjalanan KBRS Amiinn, "imbuh Cak Nasir.

(Cak San.)
Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama