Puluhan Wartawan Sidoarjo Dinyatakan Negatif, Usai Jalani Rapid Test

Salah satu wartawan sedang jalani Rapid Test

Jawapes Sidoarjo - Dengan tugas yang menghadapi berbagai macam tantangan di lapangan, apalagi di situasi melawan virus corona, akhirnya puluhan wartawan yang bertugas di Sidoarjo menjalani Rapid Test yang digelar oleh Dinas Kesehatan Sidoarjo, Rabu (6/5/2020) di ruang Delta Graha Kantor Pemkab Sidoarjo.

Profesi wartawan dinilai termasuk Orang Dengan Resiko (ODR) terpapar karena sehari-hari meliput pemberitaan perkembangan Covid-19. Seperti meliput di rumah sakit rujukan Covid-19 dan meliput pemakaman dengan prosedur Covid maupun di wilayah kawasan Bandara. Selain itu, seringnya berinteraksi dengan banyak orang  juga rentan potensi jadi Carrier atau Orang Tanpa Gejala (OTG). Kasus OTG justru dinilai sangat berbahaya karena bisa menyebarkan virus secara diam-diam tanpa disadari atau disebut silent carrier.

Wakil Bupati Sidoarjo sekaligus Ketua Gugus Tugas Covid-19, Nur Ahmad Syaifuddin menyampaikan jika profesi apapun perlu melakukan Rapid Test, apalagi wartawan yang tugasnya seringkali berinteraksi dengan subyek yang mungkin saja sudah terkena virus corona tanpa disengaja.

"Untuk itu, Saya meminta agar dengan sukarela wartawan yang meliput di Sidoarjo mau mengikuti rapid tes yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan,” kata Cak Nur.

Dalam prosedur rapid test jika ada yang terkonfirmasi positif maka akan dilakukan tindakan observasi dan selanjutnya akan dilakukan proses pengambilan specimen tes swab. Dari hasil tes swab inilah nanti yang akan menentukan, jika hasil swab positif maka akan dirujuk di rumah sakit rujukan Covid-19.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik, Kusdianto mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan wartawan yang sudah bersedia menjalani rapid test.

“Harapan kami dengan dilakukannya rapid test untuk rekan-rekan wartawan khususnya yang sering meliput perkembangan Covid-19 bisa bekerja dengan tenang. Meski hasilnya negatif, namun aturan protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Seperti wajib pakai masker dan jaga jarak atau physical distancing,” himbau Kusdianto.(tyaz/adv)
Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama