Isu Tersengat Listrik Diplafon : Toni Noval Tewas Tanpa Kejelasan Penyelidikan, Orang Tua Korban Mencari Keadilan

Keluh kesah Asep Lukmanto orang tua korban (kanan) atas kejanggalan peristiwa meninggalnya Toni Noval anaknya yang di isukan tersengat listrik saat mencuri di gudang pelet Bobosan


Jawapes, BANYUMAS -
Toni Noval Lino Saputra (20) anak dari Asep Lukmanto (39) yang merupakan warga Desa Kober Kecamatan Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas, diduga tewas pada 15 September 2025 di wilayah Kelurahan Bobosan tanpa adanya kejelasan yang pasti dalam penyelidikan. Alih-alih berdasarkan keterangan yang dikutip di beberapa pemberitaan online maupun streaming, dari pihak Kepolisian melalui Kapolsek Purwokerto Utara Polresta Banyumas, Kompol Margono dan penyewa gudang pelet ikan, Hartin Subari bahwa Toni Noval tewas dimungkinkan akibat tersengat listrik di plafon disalah satu Gudang Pakan Ikan (pelet) yang beralamat di Kelurahan Bobosan Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas dengan isu dugaan pencurian. Namun hal itu dirasa ada beberapa kejanggalan, lantaran dibagian muka korban (Toni Noval) terlihat lebam dimuka, dari bibir/mulut dan hidung keluar darah yang mengucur. Bahkan saat korban di sucikan oleh pihak keluarga, ternyata kepala dibagian belakang terlihat robek seperti sayatan sajam.

Keluh kesah sang ayah korban masih terngiang, dan akan memperjuangkan kepastian hukum guna mencari keadilan peristiwa sebenar-benarnya yang menimpa pada kematian anaknya.

Ayah dari korban, Asep Lukmanto menceritakan, ada beberapa kejanggalan atas meninggalnya anak saya Toni Noval Lino Saputra. Saat peristiwa itu terjadi, datang dua anggota dari Polsek Purwokerto Utara kerumah saya sekitar Pukul 14.00 Wib, salah satunya adalah Kapolsek dan memastikan apakah pada foto yang ditunjukkan merupakan anak saya. Kemudian, anggota itu menyampaikan bahwa anak saya (Toni Noval) meninggal dunia akibat tersengat listrik di plafon gudang pelet ikut wilayah Kelurahan Bobosan.

"Pihak Polsek Purwokerto Utara  menunjukan foto untuk memastikan apakah benar difoto itu adalah anak saya, sayapun menjawab benar, usai melihatnya. Disampaikan, bahwa anak saya meninggal dunia akibat tersengat listrik di plafon gudang pelet. Kemudian saya diantar ke lokasi tempat kejadian, namun jenazah anak saya sudah di masukan ke kantong jenazah dengan posisi didalam mobil jenazah. Sayapun saat itu tidak diperbolehkan untuk melihatnya," kata Asep dihadapan wartawan, Sabtu malam (01/11/2025) Pukul 19.47 Wib di kediaman Iwan Mujianto SH.

Lebih lanjut, Asep mengungkapkan, karena rasa penasaran, saya menanyakan kepada Kapolsek Margono untuk memastikan dimana tempat kejadiannya. Kapolsek pun menunjuk dan mengarahkan dalam keterangannya. 

"Ternyata kondisi tembok tinggi dan hanya ada satu bekas tapak kaki ditembok (bukan tapak jinjit). Kemudian untuk sendal yang ditunjuk dan dimaksudkan dalam keterangan pemberitaan sebagai bukti tersebut, itupun bukan sendal milik kami. Korban memakai sendal jepit swallow hitam milik saya sedangkan yang ditunjuk sendal selop warna merah," ungkapnya.

Dalam keterangan Asep berdasarkan penyampaian Kapolsek Margono, bahwa korban Toni Noval sudah dilakukan otopsi oleh dokter Forensik dan dengan sembari melakukan vidio call untuk meyakinkan orang tua korban. Namun hingga kini belum tersampaikan adanya hasil otopsi. 

Kemudian selain dari penyampaian Kapolsek, ada juga anggota lain yang menyebut korban untuk segera dibawa pulang saja.

"Jenazah segera dibawa pulang saja mas, kasihan daripada di kerubung orang dan sekalian tanda tangan surat pernyataan yang isinya menolak dibawa ke Rumah Sakit untuk dilakukan otopsi," terang Asep.

Surat pernyataan tersebut dibuat di atas lembar kertas sobekan buku dengan tulisan tangan yang sudah dibuat tanpa bermaterai. 

Akhirnya, jenazah dibawa pulang menggunakan mobil ambulance tanpa adanya pengawalan. Sesampainya dirumah, dan sebelum datang bantuan dari warga, saya berupaya untuk membuka jenazah namun sopir merasa keberatan.

"Saking penasarannya, berasama beberapa teman dan warga membuka kantong jenazah Toni Noval, Dalam kesaksian itu saya merasa kaget. Loh kok lukanya seperti ini, dan akhirnya dibuka serta dicek kondisi tubuhnya. Sewaktu dimandikan/disucikan, ditemukan luka lebam biru di bagian ulu hati, perut terlihat bengkak, begitu juga dengan peler si korban dengan kondisi bengkak (bukan hernia). Kemudian begitu posisi badan korban dimiringkan, di kepala bagian belakang ada luka robek seperti sabitan senjata tajam (sajam). Selain itu, darah juga terus mengalir dari mulut, sehingga di akali dengan menggunakan pempers," jelasnya.

Kami berharap, atas peristiwa meninggalnya anak saya, pihak Polresta Banyumas agar mengusut tuntas dengan kejanggalan-kejanggalan yang kami temukan, imbuhnya.

Sementara Iwan Mujianto SH, orang yang dituakan sebagai tokoh masyarakat menyampaikan, dengan peristiwa yang dialami oleh korban, secepatnya aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti dari apa yang sudah dikeluh kesahkan oleh orang tua korban.

"Dengan meninggalnya alm Toni Noval pada 15 September 2025 yang lalu, diharapkan pihak Polresta Banyumas agar secepatnya menindaklanjuti supaya terkuak kebenaran yang sebenar-benarnya. Karena ini nyawa manusia," tandasnya.(Cpt)

Bersambung .....

Baca Juga

View

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

أحدث أقدم

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan