Jawapes, SIDOARJO - Upaya membangun ketahanan pangan nasional tak pernah berhenti. Salah satu wujud konkret komitmen tersebut tampak dalam kegiatan penyaluran bantuan benih padi dan pupuk hayati organik kepada para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Tani Jaya di Desa Tebel, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu (6/7/2025) pukul 10.30 WIB hingga selesai, dengan suasana penuh semangat, kekeluargaan, dan harapan baru bagi masa tanam mendatang.
Acara diawali dengan kehadiran para petani di titik kumpul yang telah disiapkan. Mereka tampak antusias menyambut bantuan yang sangat berarti dalam menghadapi musim tanam kali ini. Kehangatan dan keakraban begitu terasa, memperlihatkan kuatnya jalinan emosional antara petani, Babinsa, dan petugas penyuluh lapangan (PPL).
Sri Utami selaku PPL memberikan pemaparan teknis mengenai cara penggunaan benih padi varietas INPARI 32 serta pupuk hayati organik P11. Ia menjelaskan manfaat dari benih unggul tersebut dan cara aplikasi pupuk yang tepat, guna menunjang kesuburan tanah dan meningkatkan hasil panen secara signifikan. Edukasi tersebut sangat penting bagi petani agar bantuan yang diterima dapat dimanfaatkan secara maksimal dan berkelanjutan.
Dalam sesi tanya jawab, para petani diberi ruang untuk menyampaikan pertanyaan, kendala di lapangan, serta harapan mereka ke depan. Dialog ini berlangsung aktif dan penuh semangat. PPL merespons setiap pertanyaan dengan jelas dan praktis, menciptakan suasana diskusi yang membangun dan memperkuat sinergi antar elemen di lapangan.
Puncak kegiatan ditandai dengan penyerahan bantuan berupa 250 kg benih padi INPARI 32 serta pupuk hayati organik P11. Proses pembagian berjalan tertib dan lancar, didampingi oleh Babinsa Koramil 0816/17 Gedangan, Koptu M. Rifai. Bantuan ini merupakan bentuk dukungan nyata bagi petani agar mampu meningkatkan produktivitas pertaniannya secara optimal.
Dalam sambutannya, Koptu M. Rifai menyampaikan bahwa keberadaan TNI, khususnya Babinsa, tidak hanya sebagai penjaga keamanan wilayah, tetapi juga sebagai pendamping dan penggerak pertanian di tingkat desa. “Kami hadir untuk membantu petani dari proses awal hingga panen. Harapan kami, bantuan ini dapat meringankan beban petani dan turut serta meningkatkan hasil panen. Kolaborasi antara TNI, pemerintah, dan petani harus terus diperkuat,” ungkap Koptu Rifai.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama, menandai kekompakan dan kolaborasi lintas sektor. Semangat yang ditunjukkan para petani dan pendampingnya menjadi simbol kuat bahwa ketahanan pangan dimulai dari desa, dari semangat gotong royong dan kebersamaan.
Melalui sinergi antara Babinsa, PPL, dan petani, diharapkan langkah-langkah konkret seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya dalam menjaga kedaulatan pangan Indonesia.(Tyaz)
View
إرسال تعليق