Pemkot Probolinggo Tawarkan Relokasi Jelang Revitalisasi Alun-Alun




Jawapes, Probolinggo,  — Pemerintah Kota Probolinggo berencana membongkar kios-kios pedagang souvenir islami yang berdiri di depan Masjid Agung Alun-Alun. Keputusan ini menjadi bagian dari proyek revitalisasi ruang terbuka publik tersebut.


Kepala DKUPP Kota Probolinggo, Ir. Fitriawati, M.M, menuturkan bahwa pembongkaran diperlukan demi kelancaran pengerjaan sistem drainase. “Penataan ulang drainase menjadi prioritas dalam program revitalisasi. Karena itu, lapak di area depan masjid harus dibersihkan,” jelasnya.




Sebagai langkah antisipasi, Pemkot telah mengajukan alternatif lokasi relokasi untuk para pedagang ke area depan Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL). "Kami sudah siapkan tempat relokasi agar kegiatan ekonomi mereka tetap berjalan,” kata Fitri.


Namun rencana tersebut menuai keberatan dari para pedagang. Kusnan Salah seorang takmir masjid menyebutkan, lapak-lapak tersebut menjadi satu-satunya sumber penghidupan sebagian besar pedagang. “Kalau dipindah, pelanggan bisa berkurang. Sebab mayoritas pembeli adalah jamaah masjid,” katanya.




Menurut takmir, setelah dibongkar, area yang sebelumnya ditempati pedagang akan dijadikan lahan parkir umum. Hal ini makin membuat para pedagang resah, karena tidak hanya kehilangan tempat berdagang, tetapi juga potensi pendapatan.


Para pedagang, yang telah berjualan sejak 2003, menilai keputusan Pemkot terlalu sepihak. Mereka berharap ada pertimbangan lebih manusiawi atas kondisi ekonomi keluarga mereka. “Kami dukung program pemerintah, tapi jangan abaikan nasib rakyat kecil,” tulis salah satu spanduk di kios.


Bambang, salah satu pedagang dari sisi selatan masjid, berharap ada forum dialog terbuka dengan Walikota. “Kami ingin ada pembicaraan langsung agar solusi terbaik bisa dicapai,” ujarnya saat diwawancarai.




Menurut rencana, pembongkaran akan dilakukan pada 21 Juli 2025 secara serentak. Proses relokasi dijadwalkan mulai pertengahan bulan yang sama. Pemkot menegaskan bahwa jadwal tersebut bersifat final demi efektivitas pengerjaan proyek revitalisasi.


Sementara itu, para pedagang menyatakan masih menunggu tindak lanjut dari pemerintah. Mereka berharap relokasi yang ditawarkan bukan sekadar formalitas, tetapi benar-benar mempertimbangkan akses pengunjung dan potensi penjualan. (Id)

Baca Juga

View

Post a Comment

أحدث أقدم

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan