SMAN 15 Surabaya Gelar Perpisahan Siswa Tanpa Wisuda Resmi, Mengedepankan Kesederhanaan Penuh Makna



Jawapes Surabaya — Dalam menanggapi Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Nomor 14 Tahun 2023 tentang larangan kegiatan wisuda yang membebani orang tua, SMAN 15 Surabaya menggelar pelepasan siswa kelas XII dengan cara sederhana namun penuh makna, Senin (19/5), di lingkungan sekolah yang beralamat di Jl. Dukuh Menanggal Selatan No.103, Surabaya, Senin (19/5/2025).


Acara ini menjadi bentuk dukungan terhadap kebijakan Kemendikbudristek yang menegaskan bahwa wisuda bukanlah kegiatan wajib, terutama jika berpotensi membebani finansial orang tua atau wali murid. Dalam surat edaran tersebut, disebutkan bahwa kegiatan wisuda di jenjang PAUD, SD, SMP, hingga SMA tidak diperkenankan menjadi kewajiban yang bersifat memaksa.


Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah merespons kebijakan ini dengan menerbitkan surat edaran larangan wisuda di tingkat satuan pendidikan. Langkah ini mendapat beragam respons dari masyarakat, namun umumnya diapresiasi karena meringankan beban biaya pendidikan di tengah kondisi ekonomi yang menantang.


Kepala SMAN 15 Surabaya, Johanes Mardijono, S.Pd., M.M., menyatakan bahwa acara pelepasan tahun ini difokuskan pada pemberian apresiasi terhadap prestasi siswa dan momen kebersamaan yang hangat antara siswa dan guru. Tanpa toga dan gedung mewah, acara tetap berlangsung khidmat dengan berbagai penampilan dari siswa dan sambutan dari pihak sekolah.


“Kami ingin momen kelulusan tetap berkesan tanpa harus memberatkan. Ini juga menjadi ajang refleksi dan rasa syukur atas perjuangan para siswa selama tiga tahun,” ujar Johanes Mardijono.


Salah satu siswa kelas XII D1, Nabila Rahmadiansyah, mengungkapkan rasa haru dan syukurnya atas penyelenggaraan perpisahan yang sederhana namun tetap bermakna.


“Meskipun tanpa wisuda resmi seperti pakai toga, acara hari ini sangat menyentuh. Kami bisa merayakan kelulusan bersama teman-teman dan guru dengan suasana hangat dan penuh kebersamaan. Justru terasa lebih dekat dan tidak kaku,” ujar Nabila.


Sementara itu, seorang wali murid dari kelas XII A1 yang menyaksikan acara dari luar pagar sekolah juga turut menyampaikan kesan harunya.


“Melihat anak saya dari balik pagar sekolah sambil tersenyum di hari kelulusannya sudah cukup membuat hati ini bangga. Meskipun tidak ada wisuda mewah, tapi saya tahu perjuangannya sampai hari ini luar biasa. Saya bersyukur acaranya tetap ada tanpa harus mengeluarkan biaya besar,” ungkap ibu tersebut sambil menyeka air mata haru.


Dengan pendekatan sederhana ini, SMAN 15 Surabaya berharap dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam melaksanakan perpisahan tanpa harus menggelar wisuda formal yang mahal, namun tetap memberikan kenangan indah dan nilai-nilai pendidikan yang positif. (Red)

Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama