Luangkan Waktu Bercengkerama Bersama Anak Jalanan

 

Sukadar SH Anggauta Dewan kota Surabaya dari Partai PDI-P, sedang berinteraktif bersama anak jalanan.


Jawapes Surabaya - Banyaknya anak-anak mencari nafkah di tengah hiruk pikuk perkotaan sudh menjadi pemandangan umum di Kota Surabaya. Tak sedikit dari mereka yang mengais rezeki di bawah jalan layang atau flyover dan di Warung Kopi. Dengan peralatan seadanya, mereka mencari nafkah di antara lalu lalang kendaraan yang berhenti saat lampu merah. Kadang mereka mengamen, menjual tisu, kadang juga menjual koran. Hal itu tentu saja bisa membahayakan mereka. Namun apa daya, rezeki tetap harus dicari.


Tak banyak yang peduli pada nasib mereka. Hanya segelintir orang yang benar-benar mau meluangkan waktu untuk mendengar keluh kesah anak-anak yang seharusnya masih bermain dan belajar.


Sosok itu adalah Sukadar SH. anggota Dewan kota Surabaya dari Partai PDI-P yang meluangkan waktunya untuk interaktif lebih dekat dengan anak jalanan. Ditengah kesibukannya sebagai anggota Dewan di Komisi C, sewaktu acara ngopi bareng di Warung Lesehan, Sukadar beranjak dari tempat duduknya menghampiri anak jalanan yang lagi menjual jasanya (mengamen) untuk bercengkerama lebih dekat.


Sukadar menyampaikan, anak adalah calon generasi muda, yang kemudian akan berjuang untuk meneruskan cita-cita perjuangan bangsa. Anak adalah benih-benih yang dimiliki suatu bangsa, dan suatu harapan yang dimiliki bangsa itu sendiri untuk meraih suatu kemajuan yang lebih baik. 


"Anak-anak adalah masa keemasan. Mengapa dikatakan masa keemasan? Karena pada masa usia 0-6 tahun anak mengalami masa yang pesat di mana mereka mampu mengingat dengan baik. Karena itu ada baiknya seorang anak itu dididik sejak kecil, sehingga anak menjadi terbiasa dengan pendidikan tersebut hingga besar nanti." Kata Sukadar. 



Menurut UU Pasal 26 ayat 1 tentang perlindungan anak berisi kewajiban orang tua untuk: "Pertama mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungianak. Kedua menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya, dan yang Ketiga mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak."  Ucap Sukadar.


"Dengan anak mendapatkan haknya maka anak diharapkan dapat melaksanakan kewajibannya. Karena itu bagaimana suatu pertumbuhan anak, kembali pada peran orang tua dalam menjaga dan mendidiknya. Setiap anak sangat perlu medapatkan kasih sayang juga pendidikan yang mengajarkan kepada akhlak dan pengetahuan, yang dapat menjadikannya seseorang yang bermartabat kelak nanti." Imbuh Sukadar.


Sukadar menceritakan, miris dengan keadaan anak anak Jalanan. "Awalnya itu saya di flyover lewat jam 2 subuh dan masih banyak anak-anak yang jualan koran di sana. Jadi kan agak miris melihat kondisi itu. Sampai detik ini masih banyak saya lihat di lampu-lampu merah sampai subuh mereka di trotoar tidur atau jualan. Dengan adanya Program Surabaya Rama Anak, semoga nantinya bisa terelialisasi." Kata Sukadar mengakhiri pembicaraan. 

Ditulis kembali Oleh Cak San. (CS)

Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama