Proyek Payung Robot Miliaran Kota Pasuruan, Rusak Lagi




Jawapes, Pasuruan, Minggu 20 April 2025 – Replika Payung Madinah yang menjadi salah satu ikon wisata religi di Alun-Alun Kota Pasuruan kembali menuai sorotan publik. Salah satu dari payung-payung raksasa tersebut kini mengalami kerusakan cukup serius, dengan bagian payungnya terlihat tidak terbuka terjadi oada sabtu, 19-April -2025 dan ada tangga proyek yang dibiarkan tanpa ada mekanik. Kondisi ini tidak hanya mengurangi nilai estetika kawasan, tetapi juga memunculkan kekhawatiran akan keamanan pengunjung.


Kerusakan ini menambah daftar panjang keluhan masyarakat terkait pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas publik yang dinilai kurang optimal. Beberapa warga bahkan mengaku sudah memperhatikan kerusakan tersebut sejak beberapa waktu lalu, namun belum ada tanda-tanda perbaikan.


“Saya lihat bolongnya di bagian bawah payung agak besar. Sayang sekali, ini kan simbol kota Pasuruan, harusnya dirawat dengan baik,” ujar Apip, warga yang sering beraktivitas di sekitar alun-alun.


Ketua DPD Jawa Timur LSM Jawapes, H. Sugeng Samiadji, turut angkat suara menanggapi kondisi tersebut. Ia menilai kerusakan itu sebagai bentuk kelalaian dari instansi terkait dalam melakukan pengawasan dan perawatan.


“Kami sangat menyayangkan kondisi payung Madinah yang rusak parah. Ini proyek bernilai besar yang seharusnya dijaga. Pemerintah Kota Pasuruan harus transparan dan bertanggung jawab. Kami akan mendorong agar ada audit terhadap anggaran pemeliharaan dan pelaksanaan proyek ini,” tegas Sugeng.


Sugeng menambahkan, pihaknya siap mengawal kasus ini agar tidak berhenti di permukaan saja dan memastikan ada kejelasan tindak lanjutnya.


Sementara itu, upaya klarifikasi telah dilakukan kepada Dinas Pariwisata Kota Pasuruan melalui pesan singkat WhatsApp direspon " Upaya perbaikan sudah dilakukan sampai selesai," Balas 


Lebih lanjut, saat Jurnalis Jawapes mencoba meminta keterangan langsung kepada mekanik yang berada di lokasi alun-alun, yang bersangkutan memilih diam dan tidak memberikan komentar apa pun.


Ketertutupan dari berbagai pihak ini menambah kekecewaan warga, yang berharap adanya transparansi dan tindakan nyata. Dengan kondisi cuaca yang tak menentu belakangan ini, warga khawatir kerusakan akan semakin parah dan bahkan membahayakan pengunjung.

(Djie)

Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama