Haul Mbah Kramat Dewo dan Sedekah Bumi RW 06 Banyu Urip Wetan Dihadiri Wali Kota Surabaya

Jawapes Surabaya — Tradisi Sedekah Bumi dan Haul Mbah Kramat Dewo kembali menggema di RW 06, Kelurahan Banyu Urip, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya. Kegiatan tahunan ini menjadi simbol pelestarian budaya sekaligus ajang mempererat persatuan warga Banyu Urip Wetan.


Acara yang digelar pada Sabtu (26/4/2025) ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Lurah Banyu Urip Dedy, jajaran LPMK, Babinsa Sawahan, Bhabinkamtibmas Polsek Sawahan, serta para ketua RT 01 hingga RT 09 di lingkungan RW 06. Hadir pula Gus Sukoiri SH, pendiri Yayasan Wong Bodho Pondok Mburi, beserta seluruh anggotanya.


Puncak acara diramaikan dengan pertunjukan wayang kulit dan campursari oleh dalang kondang Bambang Handoyo. Selain hiburan, masyarakat juga menikmati layanan terapi pijat gratis serta warung makan-minum gratis dari Yayasan Wong Bodho Pondok Mburi.


Dalam keterangannya, Ketua Yayasan Wong Bodho, Aba Rosyid, mengungkapkan apresiasinya terhadap antusiasme warga.


"Alhamdulillah, antusiasme masyarakat luar biasa. Ini bukti kecintaan kita terhadap budaya sendiri. Sedekah Bumi ini harus tetap hidup agar generasi penerus mengenali dan mencintai akar budayanya," tegas Aba Rosyid.


Ketua RW 06, Rois, turut menekankan pentingnya menjaga warisan lokal.


"Acara ini bentuk penghormatan kepada Mbah Kramat Dewo. Semoga semangat guyub dan rukun tetap mengakar di Banyu Urip Wetan," ujarnya.



Sementara itu, Ketua Pasukan Serbaguna (Paser), Prajitno, menegaskan komitmen timnya dalam menjaga ketertiban selama acara berlangsung.


"Kami dari Paser berkomitmen menjaga keamanan dan kelancaran acara. Semua berjalan tertib berkat kerja sama seluruh unsur masyarakat. Ini membuktikan bahwa semangat gotong royong masih kuat di tengah kita," ungkap Prajitno.


Tradisi Sedekah Bumi dan Haul Mbah Kramat Dewo tak hanya mempererat hubungan antarwarga, tetapi juga membuktikan bahwa nilai-nilai budaya lokal tetap hidup di tengah arus modernisasi.

(Riawan/Daniel)

Baca Juga

Pembaca

1 Komentar

  1. Maaf ini paguyuban ngajeni sedulur kok ngak di sebutkan cz wayang itu dari kita

    BalasHapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama