Program Pekarangan Produktif, Jadi Solusi Atasi Krisis Pangan

Kompol Suhadi sebagai Ketua RT.04/RW.05 Kelurahan Proyonanggan - Batang, gagas program pekarangan produktif di lingkungannya


Jawapes, BATANG -
 Di tengah tantangan ketahanan pangan dan ancaman inflasi yang melanda Indonesia, sebuah inisiatif inspiratif muncul dari sudut kecil Kabupaten Batang. Seperti halnya di lingkungan RT.04/RW.05 Kelurahan Proyonanggan menjadi saksi bagaimana pekarangan sempit disulap menjadi sumber harapan dan ketahanan pangan berkat program Pekarangan Produktif yang digagas oleh Kompol Suhadi.


Kompol Suhadi merupakan Ketua RT.04 dan sekaligus sebagai Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (Kabag SDM) Polres Batang Polda Jateng. Melihat potensi besar dalam pemanfaatan lahan pekarangan warga, dengan semangat tinggi, Ia mengajak masyarakat untuk menanam berbagai jenis sayuran di lahan yang tersedia, meskipun terbatas.


"Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga, tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya," ujar Suhadi, Selasa (04/02/2025) sambil menunjukkan deretan polibek berisi bibit terong dan cabai yang mulai menghijau di pekarangan rumahnya.


Inisiatif ini berangkat dari kesadaran akan pentingnya kemandirian pangan di tingkat rumah tangga. Dengan memanfaatkan lahan yang ada, warga tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari tetapi juga berkontribusi pada stabilitas pangan di tingkat lokal.


Program Pekarangan Produktif mendapat sambutan hangat dari warga, terutama ibu-ibu yang tergabung dalam Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Mereka berperan aktif dalam menanam, merawat dan memanen hasil kebun mini di pekarangan masing-masing.


"Ketahanan pangan negara harus dimulai dari lingkungan perumahan atau RT, dengan cara memanfaatkan lahan tidur atau lahan rumah meskipun sepetak untuk ditanami sayuran seperti cabai, terong, jagung dan lainnya," tegas Suhadi.


Semangat gotong royong terlihat jelas ketika Suhadi menyediakan 300 bibit cabai dan 300 bibit terong untuk dibagikan kepada warganya. 


Ruswandi, salah satu warga yang menerima bibit tersebut, mengungkapkan rasa terima kasih


"Kami sebagai warga mengucapkan terima kasih atas bibitnya, semoga ini terus berlanjut dan menjadi berkah ketahanan pangan di tingkat RT," ujarnya.


Selain memenuhi kebutuhan pangan, Suhadi menambahkan, bahwa program ini juga membuka peluang tambahan penghasilan bagi keluarga. Hasil panen yang melimpah dapat dijual atau dibagikan kepada tetangga, memperkuat ikatan sosial dan ekonomi di antara warga.


"Ini bukan hanya soal menanam, tapi juga membangun kebersamaan dan saling membantu antar warga. Program ini juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya bercocok tanam dan menjaga lingkungan," imbuhnya.


Sementara itu, Suhadi bersama tim juga rutin mengadakan pelatihan dan pendampingan kepada warga mengenai cara bercocok tanam yang baik dan benar.


"Ini adalah proses belajar bersama, kami memahami bahwa tidak semua orang memiliki latar belakang pertanian. Jadi kami berusaha memberikan pendampingan semaksimal mungkin," jelas Suhadi.


Program Pekarangan Produktif membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil di lingkungan sekitar. Dengan semangat kebersamaan dan inovasi, ketahanan pangan bukan lagi sekadar impian, tetapi kenyataan yang bisa diwujudkan oleh setiap komunitas.(Santo)

Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama