![]() |
Kepala KSOP Panarukan meninjau layanan AIS di ruang MCC |
Jawapes, SITUBONDO - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Panarukan terapkan teknologi mutakhir agar di wilayah lautan Situbondo serta Madura lebih aman dan modern. Hal ini dilakukan karena wilayah lautan tersebut memasuki era baru keselamatan maritim.
Ruang kendali canggih Maritime Command Center (MCC) menjadi garda terdepan dalam memantau aktivitas pelayaran 24 Jam. Dengan dukungan Automatic Identification System (AIS), setiap kapal yang melintasi pelabuhan strategis seperti Jangkar, Pulau Sapudi, hingga Kalbut dapat dilacak secara real-time. Teknologi tersebut memungkinkan KSOP merespons cepat setiap potensi gangguan dan sekaligus mencegah risiko kecelakaan.
"Kami berkomitmen memastikan seluruh aktivitas pelayaran aman dan efisien. Dengan AIS, pengawasan kami menjadi lebih presisi, sehingga keselamatan pelayaran dapat terjamin,” ujar Kepala KSOP Panarukan, Herland Aprilyanto, Selasa (31/12/2024).
Kepala KSOP IV Panarukan mengatakan, langkah ini dirancang untuk mengantisipasi lonjakan aktivitas pelabuhan menjelang pergantian tahun. Dengan sistem pemantauan berbasis teknologi, MCC mampu mendeteksi setiap potensi ancaman, mulai dari kepadatan lalu lintas kapal hingga gangguan operasional di pelabuhan.
Tidak hanya sekadar memantau, tetapi juga memberikan solusi cepat dalam setiap situasi darurat. Teknologi tersebut menjadi tonggak penting dalam menciptakan ekosistem pelabuhan yang aman dan terpercaya. Menurutnya, penerapan AIS juga mampu mempercepat modernisasi pelabuhan di wilayah Situbondo, Madura, dan Banyuwangi. Selain meningkatkan keselamatan, sistem ini membantu mengoptimalkan efisiensi operasional pelabuhan, seperti mengatur jadwal sandar kapal dan meminimalkan antrian.
"Kami optimistis langkah ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan KSOP Panarukan. Kami ingin masyarakat dan dunia usaha melihat pelabuhan kami sebagai pintu gerbang maritim yang handal dan berdaya saing,” ucapnya.
Masih Herland Aprilyanto menjelaskan, dengan pengawasan menyeluruh, KSOP Panarukan tidak hanya berfokus pada keselamatan, tetapi juga keberlanjutan sektor maritim. Teknologi modern kini menjadi pilar utama dalam menjaga lautan Indonesia tetap aman dan produktif. Setiap kapal wajib menghidupkan atau mengaktifkan AIS. Kewajiban tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 7 Tahun 2019 tentang pemasangan dan pengaktifan sistem identifikasi otomatis bagi kapal yang berlayar di wilayah perairan Indonesia.
Langkah strategis ini menjadi bukti nyata bahwa KSOP Panarukan siap menghadapi tantangan era digital, menjadikan pelabuhan-pelabuhan di wilayah ini sebagai model bagi pengelolaan maritim yang lebih maju di masa depan. Sekarang setiap pelabuhan harus memiliki MCC.
Lebih lanjut Herland menambahkan, KSOP Panarukan juga menggunakan aplikasi INA-WIS (Indonesia Weather Information System) yang merupakan inovasi digital dari BMKG. Pihaknya mengadopsi aplikasi tersebut dari BMKG terkait dengan update cuaca dan untuk mengetahui kondisi cuaca secara riil pada saat itu juga. Sehingga bisa menjadi pedoman KSOP Panarukan untuk memberangkatkan ataupun menunda pemberangkatan kapal. Sebab cuaca ekstrim itu tidak menentu. Jika kondisi cuaca kurang baik, pihaknya menghimbau kepada nakhoda kapal untuk menunda pemberangkatannya ke tengah laut demi keselamatan.
"Kedepan kami akan sediakan layanan informasi agar nelayan atau masyarakat sekitar bisa menanyakan kondisi cuaca terkini, karena operator kami standby 24 jam di ruang MCC," pungkasnya. (Fin)
Pembaca
Posting Komentar