Jawapes LUMAJANG – Proyek rehabilitasi jaringan irigasi D.I. Boreng kembali menjadi sorotan publik dan Spekulasi Informasi dari awak media, Sabtu ( 29/9/2024).
Bangunan sebelah timur akhirnya dibongkar oleh kontraktor baru. Bangunan tersebut sebelumnya dikerjakan oleh CV. Rizky Maulana dengan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sekitar sebesar Rp 479.157.000,-. Namun, proyek tersebut kini dibongkar oleh CV. Raelina Dwikania Jaya, pelaksana rehabilitasi terbaru Dam Boreng dengan anggaran sebesar Rp 10.761.469.601,- dari APBD Provinsi Jawa Timur.Menurut pihak CV. Raelina Dwikania Jaya, pembongkaran dilakukan karena kondisi bangunan lama dinilai membahayakan.
Salah satu alasan utama pembongkaran adalah pondasi bangunan yang terlalu dangkal, hampir tidak ada pondasinya pak, itu mean tau sendiri di bawah pondasinya berlubang, sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan kerusakan lebih lanjut dan tidak memberikan keamanan yang memadai bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.Seorang saksi yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa kondisi bangunan lama memang sudah sering dikeluhkan oleh warga.
“Sejak awal pembangunan, ada beberapa kekhawatiran terkait kualitas konstruksi. Dan sekarang, terbukti bahwa pondasinya terlalu dangkal, waktu itu memang aneh pak, masak pondasinya sejajar dengan permukaan air yang ada di tengah, kalau tanah yang ada di pinggiran sungai itu di ratakan, ya jelas bangunan itu tidak ada pondasinya, sekarang terbukti” terang saksi tersebut.
Joko Kemin ( nama panggilan ) selaku SDA Kabupaten Lumajang ketika di mintai keterangan terkait proyek itu melalui WhatsAppnya mengatakan,”Bangunan tersebut di bangun tahun 2021 dan kedalaman Pondasi 2.75 m sesuai dengan dasar tanah pada waktu itu sedangkan pada keadaan sekarang pasca bencana banjir kondisi elevasi tanah dasar sungai mengalami penurunan 3 m, dasar pembongkaran bangunan di laksanakan karena hasil kajian perencanaan dari awal (Satu kesatuan unit Bendung),” jelasnya.
Sementara itu CV. Rizky Maulana selaku pelaksana proyek yang lama ketika di konfirmasi lewat WhatsAppnya terkait proyek itu, mengatakan sangat singkat sekali,” Ya itu tinjauan teknis pak, konsultan dan dinas yang tahu pak,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Romli, selaku Sekretaris LSM DPD GMAS ( Gerakan Masyarakat Adil Sejahtera ) Lumajang, juga turut angkat bicara. Ia menyatakan bahwa proyek pembangunan ini perlu diawasi dengan lebih ketat untuk memastikan kualitas dan keamanan.
“Proyek-proyek seperti ini seharusnya diawasi dengan ketat, agar tidak ada kesalahan yang merugikan masyarakat dan negara,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Rehabilitasi Dam Boreng ini diharapkan dapat memperbaiki sistem irigasi di wilayah tersebut dan memberikan dampak positif bagi para petani serta warga setempat. Namun, kasus pembongkaran ini menimbulkan pertanyaan terkait pengawasan dan kualitas proyek yang telah dilakukan sebelumnya,” terang Romli.
Sekretaris forum jurnalis independen nasional Indonesia kabupaten Lumajang juga menyoroti diduga ada kelambatan dalam pengerjaan ini, dan juga ingin mempertanyakan pengerjaan di timur dam Boreng, apakah sudah sesuai dengan spek nya.
" Dana yang cukup besar ini berharap bisa dimaksimalkan dan dikerjakan secara profesional dan tepat waktu," tindasnya.
Saat melihat ke lokasi batu batu bekas bongkaran bangunan lama juga dipakai untuk pembangunan yang baru, untuk itu akan lebih mendalami persoalan itu.
( Eko )
Pembaca
Posting Komentar