Framing Kuantitas Pendapat dalam Memaknai Kata Profesi Guru oleh Yuni Siswati

Yuni Siswati Kepala Sekolah SDN 219 Drancang

Jawapes, GRESIK- Dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai insan pers media, skala berkala berkunjung ke lembaga dan instansi dari pada penyelenggara pemerintah guna terjalinnya komunikasi yang sustainaibel adalah sarana terwujudnya kemitraan yang profesional.


Menjadi journal bagi awak media hasil dari beberapa kali pertemuan dengan salah satu tenaga fungsional daerah kabupaten Gresik, ialah Yuni Siswati selaku Kepala Sekolah (Kasek) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Dasar (SD) Negeri 219 Drancang, Menganti. 



Beberapa point singkat menjadi tema perbincangan kali ini (akhir Juni), secara spontan Kasek Yuni Siswati menjawab materi pertanyaan dari awak media yang sudah dipersiapkan, pertanyaan yang lazim dipahami bagi semua kalangan namun sentral mendasar bagi integritas penyelenggara pemerintah, khususnya di bidang pendidikan. 



Menurut anda apakah maksud dari perbedaan kata profesi seperti guru, pengajar dan pendidik ?, dan bagaimana anda memaknainya ?. Akhir-akhir ini, pertanyaan yang menjadi ide pokok bagi awak media disegment pendidikan, akan tetapi erat mengkorelasikannya terhadap berbagai unsur atau elemen penyelenggaraan tata kelola kehidupan dalam bingkai pemerintahan.


Membuka khazanah, melalui perbedaan dari jawaban oleh para pejabat fungsional penyelenggara pendidikan daerah dalam wilayah kerja awak media, adalah dasar bahwa keberagamaan dalam argumentasi bukanlah terpaku satu dimensi.


Penyambutan yang dihiasi keramah tamahan oleh Yuni Siswati, tidak hanya mengasumsikan nilai dari kepribadian personalitas saja, jika sikap yang demikian juga ditunjukkan oleh para karyawan sekolahan yang lainnya, menurut awak media hal demikian adalah isyarat entitas integrit seorang pemimpin dari wanita berputra dua. 


Guru, jika terikat dengan falsafah Jawa yaitu guru adalah digugu lan ditiru. Artinya bahwa semua perilaku seorang guru tentu akan ditiru oleh para muridnya," jawab Yuni Siswati.


Spontan, cerdas berintonasi tanpa berfikir, seperti diluar kepala, wujud lekatnya ilmu.


Lebih lanjut, dia menjelaskan, pengajar ialah seorang yang memberikan pengajaran kepada yang menghendaki atau disebut pelajar, mata pelajaran yang bersilabus dan dari sumber ilmu pengetahuanya telah terkonsep atau sistemik. Sedangkan, pendidik maknanya lebih komprehensif karena menyangkut kedua unsur yang telah diungkapkan diatas, tidak hanya sebagai guru dan pengajar, namun harus mampu dan profesional dengan segenap hati dan jiwanya menghantarkan anak didik untuk sampai ketempat tujuannya.


"Kata profesi dari pada guru, pengajar dan pendidik terdapat ragam perbedaan perspektif makna, mengingat basic titel, level strata, jam terbang beserta pengalamannya dari pada narasumber. Framing kuantitas berpondasi pada platfom dan motto pendidikan nasional, yakni Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani, maka setiap argumentasi dalam berpendapat kiranya semua pihak dapat menerima dan menghargainya," terangnya. (Sub)

Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama