Jawapes Kebumen - Ruang Pemuda Kebumen gandeng PIK-R Gema Muda Nawasena Karanggayam menggelar kegiatan Ngopi (Ngobrol Pintar) Stunting di Purangga Park Karanggayam, pada 6 Juli 2024, pagi.
Kegiatan tersebut menghadirkan dua narasumber, diantaranya Bidan Puskesmas Karanggayam, Winarsih, dan Duta Genre, Alifah Jolin Augesti. Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Desa Karanggayam, Djasirun, Ketua Ruang Pemuda Kebumen, Fathurohman Wahid, serta puluhan pemuda.
Ketua Ruang Pemuda Kebumen, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya edukasi kesehatan bagi remaja dan generasi muda. Hal ini mengingat anak-anak muda saat inilah yang akan menjadi orang tua di masa depan. Karena itu kesehatan remaja perlu dijaga demi mencegah terkena stunting di kemudian hari.
"Kami menginginkan para calon pengantin, remaja putri, serta ibu muda agar peduli terhadap stunting sejak dini. Dengan mengetahui informasi, maka mereka akan terketuk hatinya untuk bergerak memahami dan ikut menyebarkan informasi yang benar tentang stunting," jelasnya.
Generasi muda, lanjutnya, dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadarannya mengenai pencegahan stunting, sehingga dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Saat ini, kita ketahui bersama bahwa angka stunting di Kabupaten Kebumen meningkat," jelasnya.
Kepala Desa Karanggayam, Djasirun, mengapresiasi kegiatan tersebut. Dirinya berharap anak muda berperan dalam segala bidang, baik itu dalam bidang kesehatan seperti ini, terus budaya, pariwisata, serta bidang-bidang yang lain.
"Saya apresiasi kegiatan anak muda ini, saya berharap anak muda memiliki partisipasi, memiliki wawasan, memiliki peran dalam segala bidang, demi kemajuan desa hingga negara. Kalau bukan kalian siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi," ungkapnya.
Bidan Puskesmas Karanggayam, Winarsih, menjelaskan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam memutus mata rantai stunting dan membangun generasi penerus yang lebih sehat dan cerdas.
"Generasi muda memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan. Dengan pengetahuan dan kepedulian terhadap stunting, mereka dapat menyebarkan informasi dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting. karena itu, penting bagi generasi muda untuk mengetahui apa itu stunting dan bagaimana penyebabnya," terangnya.
Winarsih pun menyarankan anak muda yang akan menikah agar tak ragu memeriksakan kesehatannya. Menurutnya skrining kesehatan pranikah penting guna mengetahui kondisi calon pengantin secara menyeluruh, termasuk status gizi, anemia, dan riwayat kesehatan.
Nantinya, ia menjelaskan, hasil dari pemeriksaan ini akan menjadi acuan untuk intervensi pencegahan stunting, seperti pemberian suplemen gizi, edukasi pola makan sehat, dan skrining penyakit.
"Anemia, yaitu kekurangan sel darah merah atau hemoglobin, pada calon pengantin wanita dapat berakibat fatal bagi kesehatan ibu dan janin. Anemia dapat menyebabkan kekurangan oksigen pada janin, sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangannya, berisiko stunting," jelasnya.
Sementara itu Duta Genre, Alifah menyebut dengan memahami stunting dan cara pencegahannya merupakan bekal penting bagi generasi muda dalam mempersiapkan diri menjalani peran sebagai orang tua yang bertanggung jawab.
"Riwayat kesehatan calon pengantin, seperti penyakit kronis di antaranya diabetes dan hipertensi, infeksi, dan penyakit menular seksual, juga dapat meningkatkan risiko stunting pada anak. Oleh karena itu, calon pengantin dianjurkan melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu, minimal 3 bulan sebelum pernikahan," jelasnya.
(Eko)
Pembaca
Posting Komentar