Bentuk Peduli Kepada Sesama, Universitas Pelita Harapan Surabaya Gelar Baksos Paskah

Bentuk Peduli Kepada Sesama, Universitas Pelita Harapan Surabaya Gelar Baksos Paskah


Jawapes, SURABAYA - Universitas Pelita Harapan (UPH) Kampus Surabaya menggelar Baksos Paskah melalui pengobatan gratis, Jum'at (26/4/24). 


Kegiatan itu digelar di Ruang Class Room 3, Lantai 3 UPH Kampus Surabaya Jalan Raya Kedung Baruk No. 26-28, Surabya dan diikuti sekitar 100 peserta dari berbagai kalangan umum.


Ketua Panitia, dr. Nathanael Gunawan, BA MBA mengatakan bahwa pihaknya menggelar Baksos Paskah ini sebagai bentuk kepedulian UPH Kampus Surabaya kepada masyarakat yang kurang mampu, khususnya warga disekitar UPH Kampus Surabaya.


"Ini adalah bentuk dari kepedulian kami terhadap lingkungan, jadi kami berkonsepkan untuk memberikan pemeriksaan kesehatan gratis serta memberikan beberapa bingkisan dan juga obat-obatan yang diperlukan, sehingga masyarakat sekitar juga merasa 'oh, ini kami juga diperhatikan' terutama untuk lingkungan sekitar dari pihak Hotel Samator," kata Nathanael seusai kegiatan baksos Paskah.


Dia menambahkan bahwa bantuan tersebut berfokus pada perhatian secara moral dan juga membagikan kasih perhatian kepada lingkungan sekitar.


"Lebih ke perhatian secara moral, kamu berusaha untuk rekognisi ya kami hadir di sini juga membagikan kasih perhatian kepada lingkungan sekitar. Kembali lagi ya tadi ya hotel samator dan mungkin warga warga sekitar yang mungkin sering terlupakan. Kemarin juga ada aksi pembagian makan siang gratis gitu ya ke beberapa teman teman yang mungkin bekerja di jalan dan mungkin mengambil sampah serta. Apa namanya bersih bersih sapu sapu jalan seperti itu sih,"ujarnya.


Baksos Paskah UPH Kampus Surabaya ini menyasar kalangan umum diantaranya driver ojek online (Ojol), tukang becak, warga sekitar.



Kegiatan ini secara rutin kami kerjakan, kata dia, cuman kali ini pihaknya mengerjakan disini. "Secara rutin kami kerjakan, cuma kali ini kami kerjakan di sini ya, kami keluar satu desa, satu daerah satu mungkin tempat di mana kami akan mengadakan. baru kali ini kami ada di tempat kami sendiri di Gedung Samator," pungkasnya.


Sementara itu, Dani yang merupakan driver ojek online (Ojol) mengungkapkan perasaannya seusai mengikuti baksos Paskah. "Ya, syukur alhamdulillah ya mas bisa mengikuti kegiatan ini. Acaranya bagus sih karena lebih mengutamakan warga sekitar dan kalangan umum lainnya. Dari sini kita bisa tahu penyakit apa yang kita derita yang sebelumnya belum mampu untuk pergi ke klinik atau dokter, dan disini akhirnya bisa tercapai," ujarnya.


dr. Nathanael juga menyampaikan beberapa benefit yang akan didapatkan oleh kontributor diantaranya adalah kerja sama yang antara pihak kontributor dengan UPH Kampus Surabaya.


"Jadi sponsor bisa bekerja sama yang baik dengan Universitas antara hotel dan PT. Samator dan juga terutama pihak pihak medis yang ingin memberikan kontribusinya apa waktu mereka yang berharga dengan memberikan obat obatan, alat kesehatan, pemeriksaan dan lain lain itu banyak yang terlibat. Jadi untuk tujuan yang baik," tandas Nathanael.


Ditempat yang sama, dr. Lucky Buranda dari tim medis menyampaikan bahwa dari pemeriksaan gratis itu tim medis menerima beberapa keluhan yang rata-rata di dominasi oleh sakit sendi dan darah tinggi (hipertensi).


"Jadi rata-rata keluhan yang kita dapatkan adalah sakit sendi, yang mungkin umumnya untuk pengemudi-pengemudi ojek online, itu kan umum untuk sakit sendi dan juga beberapa pasien yang memiliki darah tinggi (hipertensi). Dan itu sayangnya tidak terkontrol. Seharusnya potensi seperti itu terkontrol karena obat untuk darah tinggi itu harus di minum terus seumur hidup. Di kontrol juga untuk tekanan dari itu untuk mencegah penyakit jantung dan stroke," terang Lucky.


Dia menjelaskan untuk pencegahan sebagai bentuk langkah awal untuk mengatasi penyakit itu timbul. "Mungkin yang pertama haru ke dokter dulu ya. Kita cek dulu karena beberapa aktivitas fisik itu harus dibatasi. Misalnya, pembengkakan jantung itu. Ritmenya tuh bagaimana ritme olahraga itu seperti apa, aktivitas fisiknya seperti apa, seringan apa seberat apa itu harus diperhatikan," jelasnya.


"Jangan sampai dengan aktivitas fisik justru malah membuat pasien itu menjadi lebih parah penyakitnya. Nah, itu yang pertama harus ke dokter. Kalau sudah lanjut usia itu harus dikontrol dengan dokter dan juga dikontrol dengan diet juga. Jadi, jangan sampai aktivitas fisik itu justru menjadi bumerang jadi semakin berbahaya. Biasanya sih aktivitas fisik yang ringan tapi harus disesuaikan dengan kebutuhan dari pasian tersebut," imbuhnya. (BB)


Pembaca

Post a Comment

أحدث أقدم