Muktamar Yayasan Karya Dharma Banyumas, SMA Veteran Purwokerto.
Dalam keterangannya, Ketua Yayasan Karya Dharma Banyumas dr. Edi Purwanto menyampaikan, sesuai dengan tema bahwa kegiatan Muktamar Yayasan Karya Dharma Banyumas pada prinsipnya adalah mengambil musyawarah untuk mufakat dengan metode konsolidasi. Kemudian memiliki harapan dapat berfungsi menjadi vital kembali dan mengevaluasi serta menertibkan keorganisasian sesuai dengan up to date (terkini) saat ini.
"Kami berharap dengan forum Muktamar ini, merupakan titik awal kebangkitan. Sebagaimana kami pernah mengalami masa ke emasan pada tahun 2001, dimana SMA dan SMK yang bernaung dibawah Yayasan Karya Dharma Banyumas terakreditasi A," ungkapnya kepada awak media usai kegiatan Muktamar berlangsung.
Ditempat yang sama, Kepala Sekolah SMA VETERAN Purwokerto, Sutiyo mengatakan, melalui Muktamar ini sudah dirumuskan dan juga dijalankan pembenahan dari seluruh sektor Yayasan. Mengingat semakin pesatnya kemajuan dunia Pendidikan di Indonesia, tentu perkembangannya semakin dinamis dan modern. Hal itu menjadikan Yayasan dituntut senantiasa bersaing dan kompetitif serta perlu menyelenggarakan sinergitas dengan unsur kelembagaan yang ada saat ini.
"Menurutnya, jumlah siswa SMA VETERAN Purwokerto di era 1989-1990 berkisar 1.600 siswa yang awalnya hanya 6 kelas sekitar 230 an siswa. Namun dalam perjalanan SMA VETERAN menemui berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Beberapa faktor tersebut dapat dilihat dari persaingan berdirinya sekolah-sekolah baru seperti SMA Negeri 3, 4 dan SMAN 5 Purwokerto (eksternal) yang sebelumnya hanya ada SMAN 1 dan 2. Disisi lain ada juga SMA Paket," ungkapnya.
Masih dijelaskan Sutiyo, bahwa berdirinya sekolah baru itu berpengaruh pada menurunnya siswa, tidak hanya di SMA VETERAN namun juga sekolah swasta lainnya yang ada di Purwokerto.
"Selain faktor eksternal, kemudian faktor internalnya yang sangat menghantui kami dengan sistem zonasi. Sistem zonasi itu sangat berpengaruh karena siapa saja bisa masuk ke SMA Negeri, kalau dulu kan menggunakan seleksi melalui NEM (Nilai Ebtanas Murni)," jelasnya.
Setiyo menambahkan, dalam hal ini kami memang harus bersaing, berkompetisi. Namun disisi lain, kami mengalami adanya faktor internal yang membuat kendala kami, yakni Yayasan Karya Dharma Banyumas sedang di ganggu oleh Yayasan lain yang menyaingi untuk merebut aset. Sehingga kami tidak ada dana untuk mengembangkan Pendidikan ditempat kami (SMA VETERAN).
"Tahun pelajaran 2023-2024 di SMA VETERAN Purwokerto saat ini hanya ada 17 siswa, untuk kelas satunya 10 siswa, kelas duanya 3 dan kelas tiganya ada 4 siswa," imbuhnya.
Sejak tahun 2010 hingga kini, Sekolah SMA VETERAN Purwokerto telah menggratiskan dari biaya uang gedung, spp sampai uang ujian.(Cpt/Juki)
Pembaca
Posting Komentar