Jawapes, SIDOARJO - Dalam rangka menghadapi musim hujan, Forkopimda Sidoarjo gelar Apel Kesiapsiagaan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi. Wabup Sidoarjo H. Subandi pimpin Apel Gelar Kesiapsiagaan di Mapolresta Sidoarjo, Senin (4/12/2023) diikuti ratusan personel mulai TNI, Polri, Satpol PP, Satlinmas dan BPBD.
Dalam penyampaian amanat Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro, Wabup Sidoarjo H. Subandi mengatakan bahwa secara geografis dan geologis, Kabupaten Sidoarjo sangat rentan terhadap bencana alam, Ada beberapa daerah yang rawan terjadinya bencana hidrometeorologi.
Meningkatnya intensitas bencana alam hidrometeorologi karena dipengaruh beberapa faktor, seperti meningkatnya jumlah penduduk, urbanisasi, degradasi lingkungan, kemiskinan, dan pengaruh perubahan iklim global. Dan tidak bisa dipungkiri, intensitas dan kompleksitas bencana di era modern ini telah menimbulkan korban jiwa, kerusakan dan kerugian yang besar serta sangat mengganggu aktifitas, dan produktivitas baik untuk keberlangsungan dunia usaha dan mata pencaharian masyarakat serta pembangunan nasional melihat besarnya ancaman bencana alam hidrometeorologi tersebut.
Lebih lanjut, maka kita perlu meningkatkan kewaspadaan, terlebih saat ini akan memasuki musim penghujan dimana berdasarkan data dari BMKG wilayah Jawa Timur akan memasuki musim penghujan pada bulan November dan puncaknya pada bulan Januari hingga Februari tahun 2024, bahkan diprediksi akan mengalami peningkatan intensitas curah hujan, hal ini dikarenakan adanya pengaruhbadai La Nina yang memicu peningkatan curah hujan hingga 20 sampai 70 persen dengan adanya potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan tersebut maka dibangun kewaspadaan, mitigasi dan kesiapsiagaan darurat bencana hidrometeorologi dari berbagai elemen masyarakat terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi.
Untuk mengantisipasi hal tersebut diingatkan kepada seluruh stakeholder baik dari TNI, Polri, pemerintah kabupaten dan seluruh elemen masyarakat terutama para relawan siaga bencana dapat meningkatkan sinergitas dan kolaborasi dalam rangka pengelolaan sumber daya air dan pengurangan risiko bencana di wilayah masing-masing yang berpotensi terdampak la-nina, dengan terus melakukan kontrol dan pemetaan secara detail terhadap beberapa wilayah yang rawan mengalami bencana baik banjir maupun bencana angin puting beliung.
Ada beberapa penekanan kepada para peserta apel, sebagai berikut:
1. Tingkatkan sinergitas antar stake holder baik ditingkat kabupaten/kecamatan dalam rangka upaya pencegahan, mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam
2. Diharapkan para kepala daerah segera menyusun rencana kontinjensi termasuk penyediaan sarana dan prasarana kesiapsiagaan yang dapat betul-betul dilaksanakan semua pihak dan harus siap menangani bencana secara tuntas
3. Laksanakan pendekatan kepada masyarakat secara persuasif dan edukatif untuk meningkatkan kesadaran dalam rangka kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap ancaman bencana yang mungkin timbul
4. Agar masing-masing satuan tugas menyiapkan mental dan fisik yang prima serta dilandasi komitmen moral yang tinggi dan disiplin kerja yang tinggi, hindari ego sektoral dalam penanganan bencana alam
5. Agar masing-masing kasatwil berkoordinasi dengan pihak pemerintah daerah setempat untuk menyiapkan lokasi pengungsian dan jalur evakuasi
6. Laksanakan pelatihan secara intens dan terpadu terhadap personel yang akan ditugaskan sehingga mereka siap dalam menjalankan tugas
7. Lakukan pengecekan secara intens dan berkala terhadap seluruh peralatan sar yang dimiliki oleh masing-masing instansi agar peralatan tersebut siap pakai pada saat dibutuhkan dalam penanggulangan bencana alam
8. Jaga kesehatan dan keselamatan dalam pelaksanaan tugas agar para anggota yang bertugas di lapangan dapat menjalankan tugas secara optimal.
Wakil Bupati Sidoarjo Subandi pada kesempatan ini, menyampaikan bencana alam dapat terjadi sewaktu-waktu. Karenanya, perlu kita sinergikan kesiapan dalam penanganan bila bencana terjadi bencana. Baik itu pola penanganannya, kesiapan personel, sarana maupun prasarana dan sebagainya.
“Apel kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi ini untuk konsolidasi dan koordinasi serta mengecek langsung segala kesiapan yang dilakukan TNI, Polri, BPBD, Basarnas, Damkar dan sejumlah stake holder terkait lainnya. Karena bulan Desember 2023 ini diperkirakan BMKG mulai memasuki musim hujan dengan intensitas curah hujan yang terus meningkat dan puncaknya nanti Februari 2024,” katanya.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan, Polresta Sidoarjo dan jajaran bersama TNI maupun stake holder terkait, menyatakan siap melakukan berbagai upaya pencegahan resiko terjadinya bencana alam, hingga proses penanganan maupun evakuasinya.
“Kami akan lakukan pendekatan dan mengedukasi masyarakat, bahwa bencana dapat terjadi kapan saja. Namun sebagai antisipasi faktor resiko dampak bencana, dapat diminimalisir dengan menjaga lingkungan sekitar. Seperti membersihkan sampah di aliran sungai, tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kesehatan, merapikan pohon besar, dan sebagainya,” jelasnya.
Ia pun mengimbau seluruh personelnya untuk aktif melakukan koordinasi dan komunikasi dengan instansi terkait akan adanya perubahan cuaca, hingga kondisi yang terjadi di setiap daerah Kabupaten Sidoarjo.(tyaz)
View
إرسال تعليق
Hi Please, Do not Spam in Comments