Gudang Penyimpanan Terbakar, Kerugian PG Wringin Anom Ditaksir Sekitar Rp50 Juta

Petugas Damkar Situbondo berupaya memadamkan kobaran api di gudang penyimpanan bahan bakar milik PG Wringin Anom 

Jawapes, SITUBONDO - Peristiwa kebakaran terjadi. Tumpukan bahan bakar alternatif berupa potongan-potongan triplek dan ampas tebu yang berada di gudang penyimpanan milik PG Wringin Anom, Kecamatan Panarukan, hangus terbakar, Senin (2/10/2023).                                                 


Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan kepolisian. Dan meski tidak ada dampak korban jiwa yang ditimbulkan, BPBD Kabupaten menyebutkan akibat kebakaran yang terjadi, kerugian materi ditaksir sekitar Rp50 juta.                                   


Dalam keterangannya, Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Situbondo Puriyono mengatakan kobaran api pertama kali dilihat oleh Icang seorang karyawan PG Wringin Anom, dari sebelah pojok utara gudang bahan bakar tersebut. Sehingga dia segera melaporkan kepada kepala keamanan Supadi. Kemudian, Supadi langsung menghubungi Damkar Kabupaten Situbondo.                            


Begitu adanya informasi kebakaran, maka tiga unit mobil Damkar kota langsung meluncur ke tempat kejadian.                                


"Dibantu anggota Pusdalops dan TRC BPBD, Tagana Dinsos kabupaten, Polsek dan Koramil, Satpol PP, perangkat desa serta karyawan PG Wringin Anom melakukan penanganan penyemprotan di lokasi kebakaran," kata Puriyono.        


Pantauan di lokasi, akibat angin yang cukup kencang dan limbah triplek serta ampas tebu yang mudah terbakar, maka proses pemadaman berlangsung lama


Sementara itu saat dikonfirmasi awak media ini melalui via seluler, Kepala Keamanan (Kakam) PG Wringin-anom, Supadi menjelaskan sekitar pukul 22.10 Wib tadi malam, diketahui ampas tebu terbakar di pojok utara bagian timur gudang. Petugas Damkar dibantu karyawan PG berjibaku memadamkan api sampai pukul 07.30 Wib pagi ini.


"Sekitar pukul 13.45 Wib, api sudah padam total. Terkait penyebab kebakaran belum tahu pasti, tetapi dugaan sementara karena kondisi ampas kering dan ditambah suhu udara yang panas," bebernya. (Fin)

Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama