Kadispendik Jatim Tekan Angka pengangguran Menggandeng MJC

Kadispendik Jatim Tekan Angka pengangguran Menggandeng MJC


Jawapes, Surabaya - Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dindik Jatim) bersama Millenial Job Center (MJC) membuka kesempatan pengembangan kompetensi bagi para siswa sekolah menengah kejuruan atau SMK. 


Pengembangan kompetensi ini melibatkan 105 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur dan berlangsung selama 12 hari. 


Kegiatan bertujuan agar siswa  kejuruan mampu menjadi profesional dan mampu bersaing dalam dunia kerja industri.


Seluruh peserta tampak antusias mengikuti pengembangan dan peningkatan kompetensi keahlian siswa SMK/SMA menuju milea yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Jawa Timur melalui UPT Pengembangan Teknis dan Ketrampilan Kejuruan (PTKK). 


Ada berbagai macam kelas yang diajarkan. Yaitu kelas kejuruan kecantikan, kelas tata busana dan kelas program Millenial Job Center (MJC).


Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai mengatakan, program pengembangan kompetensi ini merupakan bagian program dari Jatim Cerdas dan Jatim Amanah yang bisa menyasar ke seluruh kalangan. 


Kemudian terkait MJC yang tersebar di berbagai Bakorwil, Aries mengatakan pelatihan ini menjadi penguatan pada siswa. 


"Kita melihat potensi siswa ini yang ditangkap oleh Dinas Pendidikan Jatim untuk nantinya bisa linear dengan program Gubernur (Khofifah Indar Parawansa)," terang Aries, Sabtu (12/8/2023). 


Ia berharap hasil dari pelatihan ini bisa terus dikembangkan lagi oleh siswa dengan tujuan bisa menjemput bola terhadap dunia kerja. Baik masuk ke lapangan kerja atau membuka usaha sendiri. 


"Dengan sertifikasi yang dimiliki siswa, baik itu dari UPT maupun nasional diharapkan akan mudah masuk ke dunia kerja maupun membuka usaha secara mandiri sehingga angka pengangguran bisa tereliminasi dengan sendirinya dengan adanya pelatihan ini. Artinya bisa menekan angka pengangguran di Jatim," jelasnya lebih lanjut. 


Kepala UPT PTKK Dindik Jatim Wahyu Suryo Herminoko turut mengatakan kegiatan rutin tahunan ini gratis. Untuk pesertanya dipilih oleh sekolah masing-masing. 


"Jadi ada peserta yang misalnya masuk pelatihan ini tidak bisa menjahit, tapi setelah ikut selama 12 hari mereka jadi bisa. Nantinya kami juga kerjasama dengan perusahaan untuk permagangan," katanya.


Salah satu peserta dari SMKN 3 Malang Cindyta Afifah Zahra mengaku sangat senang bisa mengikuti pelatihan tata kecantikan pada kegiatan ini. Menurutnya banyak pelatihan baru yang tidak diperolehnya dari sekolah. 


"Kesulitan nggak ada sih, karena memang mungkin minat saya pada bidang kecantikan," tuturnya.


Sementara itu salah satu instruktur MJC kelas videografi Rizal Afriansyah mengatakan dirinya mengajarkan dasar-dasar videografi mulai dari camera movement, framing, story board hingga membuat naskah. 


Menurutnya kelas videografi ini arahnya kepada Content Creator. 


"Saat ini kebutuhan konten banyak sekali. Entah nantinya sebagai content creator di perusahaan atau sebagai enterpreneur. Kendala saat memberikan pelatihan ini adalah ada peserta yang belum pernah mengoperasikan kamera. Alhamdulillah selama mengikuti pelatihan peserta ini akhirnya bisa," terangnya.


Sebagaimana diketahui, Dinas Pendidikan Jawa Timur bersama Millenial Job Center (MJC) membuka kesempatan pengembangan kompetensi bagi para siswa sekolah menengah kejuruan atau SMK. 


Pengembangan kompetensi ini melibatkan 105 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur dan berlangsung selama 12 hari. 


Kegiatan Dinas Pendidikan Jawa Timur bersama Millenial Job Center (MJC) bagi para siswa sekolah menengah kejuruan atau SMK ini bertujuan agar siswa  kejuruan mampu menjadi profesional dan mampu bersaing dalam dunia kerja industri.

(Achmad)

Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama