Ikhlas Bekal Utama Seorang Pemimpin


FARIED. SH
          

Jawapes Surabaya - Ikhlas adalah memberikan sesuatu kepada orang lain, baik berupa benda atau jasa dan yang lainnya tanpa mengharapkan imbalan apapun yang memang niat di dalam hati adalah murni hanya memberi dan tidak mengharap balasan, tetapi hanya Allah. Dan kemudian disebutkan dalam suatu ayat “Allah SWT tidak memerintahkan ibadah kepada manusia kecuali beribadah dengan penuh keikhlasan”.


Setelah niat kemudian dilandasi dengan keimanan. Seseorang yang melaksanakan ibadah dan amal shaleh yang dilandasi dengan keimanan, keyakinan, kepercayaan dan hanya kepada Allah tidak mengharapkan kepada manusia, maka akan diperolehnya suatu ketenangan dan ketentraman dalam hidup.


Seperti yang di sampaikan seorang Notaris & PPAT bernama Faried, SH, yang berkantor di Jl. Ruko Babadan Pratama A - 10 Wiyung Surabaya. Tokoh muda ini juga masuk dalam anggauta Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) sebagai ketua DPD kota Surabaya.
CP. 0878 5590 4848.


Sewaktu di temuai awak media Faried menyampaikan, "Seorang Pemimpin tangguh penuh keikhlasan. Hakekat keikhlasan disini tidak hanya difahami melalui pengarahan-pengarahan, tetapi juga melalui berbagai pelatihan, penugasan, pengawalan, suritauladan serta pendekatan. Pola pendidikan seperti inilah yang cukup efektif dan ideal dalam membentuk jiwa dan karakter seorang pemimpin. Ini..ada pada pak Anies Rasied Baswedan," ujar Faried.


“Kami tidak mengaharapkan sesuatu apapun dari manusia. Tidak mengharap harta benda atau imbalan lainnya. Tidak juga popularitas, Apalagi sekedar ucapan terimakasih. Mungkin ini juga bisa disebut sebagai Totalitas dalam keihlasan". Imbuh Faried.

Ada ulama yang mengatakan “Kalau kita ingin melakukan sesuatu perbuatan, maka awali, niatkan bahwa perbuatan ini akan dilakukan dengan penuh keikhlasan. Apakah itu yang menyangkut hubungan dengan Allah SWT atau hubungan manusia dengan manusia, maka niat yang menjadi keutamaan dan akan menguatkan kita dalam menjalankan ibadah yang kita lakukan semata-mata untuk mencari ridlo Allah SWT". Terang Faried.


Makna ikhlas apabila dicari asal katanya berasal dari akhlasa-yukhlisu-ikhlaashan yang memiliki arti bersih, suci, murni, tidak ada campurannya, atau cocok dan pantas. Dan menurut istilah, ikhlas memiliki arti menghadirkan niat hanya karena Allah dengan upaya kuat dan sungguh-sungguh dalam berpikir, bekerja dan berbuat untuk kemajuan usahanya dengan selalu mengaharap ridloNya.

Pancaran sinar energi positive akan selalu menyelimuti diri seorang Muslim dan merasuk ke dalam jiwanya serta mewarnai seluruh aktivitas kehidupannya apabila Muslim tersebut benar-benar ikhlas dalam beramal dan berjuang. Oleh sebab itu, orang yang ikhlas akan memiliki hubungan yang sangat intim dan tidak pernah terlepas dari ikatan Allah.


Segala masalah dan problem yang terjadi di dalam kehidupan ini hanya dapat diselesaikan dengan keteguhan iman dan hanya dapat dilaksanakan dengan keikhlasan di samping ia harus menekan keinginan nafsu yang bergejolak. Dan apabila sikap ini di implementasikan dalam diri seorang pemimpin. Maka ia akan menjadi pemimpin yang amanah dan bijaksana dengan segala keputusannya yang arif dan mensemakmurkan rakyatnya.           

"Dengan bekal jiwa keikhlasan yang kita miliki, in shaa Allah kedepannya kita dapat meneruskan estafet perjuangan para pendahulu kita sebagai kader-kader pemimpin ummat yang amanah dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Aamiin..". Terang Faried mengakhiri pembicaraan.


(CSan).

Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama