Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Lakukan Sosialisasi Relokasi Pasar Darurat Paska Peristiwa Kebakaran

Sosialisasi Relokasi Pasar Darurat paska kebakaran Pasar Perja Klampok Banjarnegara.

Jawapes, Banjarnegara - Akibat dari peristiwa kebakaran Pasar Perja Klampok, menjadikan dampak bagi sebagian pedagang. Hal itu diperlukan relokasi Pasar Darurat, agar menjadikan penanganan mengacu pada sirkulasi ekonomi berjalan statetis. Proses percepatan Relokasi Pasar Darurat masih dalam pembahasan melalui koordinasikan dan sosialisasi seperti yang dilakukan hari ini, Selasa Siang  (06/06/2023) Pukul 13.00 Wib di Aula Kantor Pemerintah Desa Purwareja Kecamatan Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara yang rencana akan di realisasikan di sepanjang Jl. Pramuka Nomer 563.

Hadir pada pelaksanaan kegiatan tersebut, yakni dari Disperindagkop dan umkm, Dinas PUPR Banjarnegara, DPPKAD, Polsek Purwareja, Koramil 02/Klampok, Pemdes Purwareja, Kecamatan Purwareja Klampok, Paguyuban Pasar Perja serta 43 orang pedagang yang terdampak peristiwa kebakaran 3 Mei 2023.

Kepala Disperindagkop dan UMKM Kabupaten Banjarnegara Drs. Adi Cahyono Purwo Saputro MM menyampaikan, bahwa dengan sosialisasi ini supaya tidak ada permasalahan di kemudiah hari.

"Apa yang dibahas dan dikupas tentu sebagai harapan untuk kedepannya sebagai dasar apa yang akan dilakukan Pemerintah. Segala usulan dan tanggapan dari para pedagang yang terdampak kebakaran pasar akan kami terima, asalkan tidak melanggar aturan serta sesuai dengan tujuan," terangnya dalam forum.

Sementara salah satu perwakilan dari Paguyuban Pedagang Pasar, Mustofa menyampaikan, ada 7 poin penting yang nanti di harapkan dari Paguyuban Pasar Purwareja. 

"Kami tadi menyepakati ada 7 Poin penting sebagai harapan dari Paguyuban Pasar Perja yang perlu di sampaikan. Untuk Relokasi Pasar Perja, diharapkan para pedagang mendapatkan tempat beserta kiosnya di fasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Banjarnegara. Dalam hal ini mungkin dari Indakop supaya nanti pedagang tinggal masuk dan tidak usah memikirkan masalah pembuatan kios, karena dari pedagang jika di bebani buat kios, otomatis kita keberatan. Kami memohon dari Dinas terkait untuk memfasillitasi sebelum relokasi ke tempat Pasar Darurat," pintanya.

Selain itu, para pedagang juga memohon bantuan dari Dinas terkait, bahwa pedagang pasar itu kebanyakan memiliki kredit Bank atau modal pinjaman. Karena itu, mohon untuk memintakan keringanan kepada pihak Bank. Minimal, syukur bisa dapat potongan cicilan dan kalau tidak minimal bisa di pending sampai waktu kita sudah bisa berdagang lagi.

"Syukur-syukur ada lagi permodalan atau yang bebas bunga setelah proses relokasi nanti. Pasar sementara agar di alihkan ke pintu masuk semua dan kalau yang melanggar di kenai sanksi. Dalam mekanisme pembagian kios, kita kan belum tau, tapi harapan kami kalau bisa nanti bagaian kios di pasar sementara di buat zonasi. Masalah pemajakannya kita serahkan kepada Dinas yang lebih berpengalaman dan lebih tahu mekanismenya, seperti apa untuk pembagian dengan kepemilikan tempat ada dua, tiga, empat, nanti kita serahkan kepada dinas untuk seadil-adilnya. Dinas mau seperti apa karena yang tau datanya, terutama pihak pengelola Pasar Purwareja Klampok," ungkapnya.

Masalah penerangan, nantinya di cover sekalian dan jangan di bebankan kepada kami. Terus untuk keamanan juga karena pasar terbuka, kita butuh keamanan ekstra sedangkan malamnya di situ banyak barang-barang berharga bagi kami, imbuhnya.(Baskoro)
Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama