Dalang Ki Sugilar dengan lakon Semar Mboyong
Jawapes, SIDOARJO - Warga Dusun Klitih Desa Wonokasian Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo menggelar ruwah desa yang diawali dengan syukuran di punden Ki Ageng Setra atau Mbah Potro. Warga berdatangan ke punden dengan membawa tumpeng dengan berbagai jenis lauk pauk, Rabu (8/3/2023).
Penjaga punden Ki Suprapto menyampaikan, ruwah dusun atau sedekah bumi merupakan ucapan rasa syukur dan juga sebagai bentuk rasa kebersamaan kepada sesama dengan memberikan sedekah berupa makanan. Menurutnya dengan sedekah, menjadi penghalang musibah.
“Selain sebagai rasa syukur kepada sang pencipta, ruwah desa ini juga sebagai wujud pelestarian budaya yang sudah dilakukan turun-temurun, kata mbah-mbah dulu ruwah dusun atau sedekah bumi dapat menolak balak," jelasnya.
Rangkaian ruwah dusun ini juga menampilkan pagelaran wayang kulit dalang Ki Astomo dengan lakon Wahyu Tunjungrono pada siang hari, dan malam hari, warga Dusun Klitih juga bisa menikmati tontonan campursari dan tari Ngremo. Giat ditutup penampilan wayang kulit dalang H.R.Ng Sugilar Kondo Bawono dengan lakon "Semar Mboyong". Dimulainya pagelaran wayang kulit ditandai dengan penyerahan gunungan wayang kulit dari Kepala Dusun Klitih, Misbakhul Amin kepada Ki dalang Sugilar Kondo Bawono.
Kegiatan ruwah desa terlaksana berkat dukungan donasi dusun Klitih yang diprakarsai oleh H. Suparno dan warga RT 19/20/22 serta support dari beberapa perusahaan di Dusun Klitih dan juga kehadiran tamu undangan seperti Kades Wonokasian, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Kasun Klitih, Ketua RW 07 dan seluruh warga Dusun Klitih.
Ketua RW 07 Dusun Klitih, Sutrisno Hadi menyampaikan, ruwah dusun ini terlaksana sesuai dengan musyawarah perwakilan warga dan perangkat dusun yakni mengadakan pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Sugilar.
"Tujuan digelar ruwah dusun ini yakni sebagai ucapan terimakasih seluruh warga serta memupuk persatuan dan kesatuan di dusun ini. Sehingga kekompakan dan keharmonisan seluruh warga dapat terjaga, warga dapat hidup berdampingan dengan suasana damai, tenang dan akur," ucapnya.
Lebih lanjut Sutrisno Hadi menyampaikan lakon wayang kulit malam ini yakni Semar Mboyong. Lakon ini mempunyai makna bagi Dusun Klitih yakni agar Dusun Klitih ini gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo. Kedepannya agar terbuka semua rezeki dan kebaikan untuk warga Dusun Klitih.(tyaz)
Pembaca
Posting Komentar