Penampilan Pentas Seni Lanang Lenggeran, Sukses Hipnotis Penontonnya


Penampilan Pentas Seni Lanang Lenggeran, Sukses Hipnotis Penontonnya
Penampilan 100 Lengger Lanang yang   terhimpun dalam Yayasan Budaya Lenggersari.
 

Jawapes, Banyumas - Seniman lengger lanang dalam gelaran "Pentas Lanang Lenggeran" Yayasan Budaya Langgengsari yang bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi berhasil menghipnotis ribuan penonton, Sabtu Malam (19/11/2022) di
Lapangan Desa Pandak Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. 

Para Penari sukses memberikan kemeriahan dan membuat ribuan penonton, seakan tidak berkedip selama lebih dari 40 Menit menyaksikan pentas Lengger Lanang.

Bupati Banyumas Ir. Achmad Husein bersama Ketua Tim Penggerak PKK Ny. Erna Sulistyawati Achmad Husein ikut berbaur dengan masyarakat dan menyaksikan pementasan Lanang Lenggeran.

"Saya sangat mengapresiasi kepada penyelenggara yang telah sukses menyelenggarakan kegiatan ini, hal itu terlihat dengan hadirnya 100 Lengger Lanang di Eks Karesidenan Banyumas dan ribuan penonton di lapangan. Ini artinya, Seni Lengger masih disukai masyarakat dan apalagi Lengger Lanang hanya ada di Banyumas," katanya. 

Dalam pementasan tersebut, digelar tarian dengan konsep Lengger dari masa ke masa. Diawali dengan sejarah Lengger, itu merupakan sebuah apresiasi pada sang pencipta atas kesuburan tanah Banyumas. Kemudian ada lagi cerita bagaimana peran para penari Lengger Lanang dalam masa kemerdekaan, orde lama, orde baru hingga akhirnya Lengger kini bisa berbaur dengan budaya dari luar seperti asal Tiongkok dan Arab. 

Menurut Program Director Pementasan, Gilang Akbar menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya memulihkan kembali Ekonomi Nasional melalui sektor budaya pasca pandemi covid-19. Pandemi yang terjadi dua tahun kebelakang itu sangat berdampak terhadap para seniman di wilayah Banyumas Raya.

"Berawal dari diskusi saya dengan teman-teman pelaku budaya di Banyumas, karena covid ini, mereka nyaris tidak mendapatkan pemasukan sama sekali. Sebagian dari mereka, bahkan ada yang banting setir untuk bekerja kasar. Padahal mereka adalah pilar utama pelestarian budaya Banyumas," ujarnya.

Terkait dengan dipilihnya Desa Pandak Gilang mengatakan, sudah ada kesepakatan antara pihaknya dengan Desa Pandak yang sudah memiliki Kelompok Sadar Wisata.

"Banyak tawaran yang ada sebenarnya, tapi kami sudah berkomitmen untuk menggelar pementasan di Desa Pandak dan sekaligus sebagai pemberdayaan ekonomi masyarakat," terangnya.

Sementara itu, Suntoro selaku Ketua Yayasan Langgengsari yang juga merupakan seorang pelestari Lengger Lanang mengungkapkan, dirinya bersama dengan beberapa temannya mencoba melakukan pendataan penari lengger lanang yang berada di wilayah Banyumas Raya.

"Akibat pandemi, banyak Seniman Lengger yang berhenti beraktifitas di kebudayaan. Kami mencoba melakukan mapping dan mendata kembali keberadaan mereka. Menurut kami, ini penting untuk Database Pelestarian Budaya Banyumas," ungkapnya.

Berdasarkan pendataan tersebut, kini Yayasan Langgengsari menemukan sekitar 85 orang pelaku Seni Lengger Lanang yang berada di wilayah Banyumas Raya. Ada 45 Penari asal Banyumas, 19 Penari asal Kebumen, 10 Penari asal Purbalingga dan sisanya berasal dari Banjarnegara dan Cilacap. Mereka seluruhnya adalah seniman dan pelaku budaya yang memang sebelum pandemi aktif melestarikan Budaya Lengger Lanang, imbuh Suntoro.(Cpt)

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama