Prihatin.. Hari Musik Nasional Di Makam WR Supratman



Tokoh masyarakat dan kaum pergerakan kota Surabaya melakukan tabur bunga ( inzet) Cahyo Siswo Utomo

Jawspes Surabaya - Tanggal 9 Maret diperingati hari kelahiran Wage Rudolf Soepratman atau WR Supratman. Di sisi lain, 9 Maret diperingati sebagai Hari Musik Nasional. Tanggal lahir WR Supratman yang diabadikan menjadi Hari Musik Nasional punya sejarah panjang yang menarik untuk disimak

Peringatan Hari Musik Nasional ini pertama kali dilakukan pada 9 Maret 2013 melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 10 Tahun 2013 tentang Hari Musik Nasional. Dalam Keppres itu disebutkan pula bahwa peringatan Hari Musik Nasional bukan hari libur nasional.


Namun sayang makam Pahlawan pencipta lagu kebangsaan "Indonesia Raya" itu, berdampingan dengan tempat pembuangan sampah. Hingga memunculkan bau busuk yang menyengat bila kita berziarah ke makamnya. Sungguh miris sekali. Hal ini membuat kaum pergerakan dan beberapa LSM kota Surabaya melakukan aksi prihatin di makam WR Supratman. Rabu malam (9/3/2022).

Cahyo Siswo Utomo, ST

Tampak hadir dari KBRS ( Keluarga Besar Rakyat Surabaya) BGR (Barisan Gotong Royong) juga beberapa media dan para Seniman, tokoh masyarakat turut hadir untuk melakukan renungan suci dan tabur bunga sebelumnya melakukan doa bersama.  Seperti tokoh pemuda Sudarno yang akrab di panggil Imam menyampaikan "Sungguh hal Ini sangat miris sekali. Sebetulnya kurang pas bila makam seorang Pahlawan bersanding dengan Depo Sampah... Semoga Pemerintah Kota Surabaya dan Provinsi Jatim tanggap dan bijak menyelesaikan permasalahan ini," kata Imam berharap.

Taufiq Monyong ketua DKJT ( Dewan Kesenian Jawa Timur) bajuh putih bersama BGR

Disisi lain Cahyo Siswo Utomo, ST 
anggota DPRD Kota Surabaya Komisi D Ketua Fraksi PKS  mengatakan, "Surabaya patut berbangga punya Pahlawan Nasional  yg pencipta Lagu Indonesia Raya. WR Supratman bisa menginspirasi perjuangan dan persatuan Indonesia, dan hari ini mampu menyemangati pemuda dan seniman untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa". UJar Cahyo.

Cahyo menambahkan, "WR Supratman telah tiada. Akan tetapi, fobia terhadap lagu “Indonesia Raya" tak kunjung reda. Hari Musik Nasional ditetapkan dengan tujuan supaya masyarakat meningkatkan apresiasi terhadap musik Indonesia, meningkatkan kepercayaan diri, dan motivasi insan musik Indonesia. Di samping itu juga untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa secara Regional, Nasional dan Internasional". Imbuh Cahyo mengakhiri pembicaraan.


Selain menciptakan lagu Indonesia Raya, W.R Soepratman juga menciptakan beberapa lagu lain seperti Bendera Kita Merah Putih, Indonesia Ibuku, Bangunlah Hai Kawan, Mars Parindra, Mars Surya Wirawan, Matahari Terbit, R.A. Kartini atau yang sekarang dikenal dengan judul Ibu Kita Kartini.

W.R Supratman meninggal dunia di Surabaya pada tanggal 17 Agustus 1938 karena sakit.

(CSan)

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama