Keluarga Bidan Polindes Kettah Korban Pembunuhan Mengaku Belum Mendapatkan Perhatian

Mursid Ayahanda almarhumah Bidan Hanisa saat dikonfirmasi oleh awak media dikediamannya

 

Jawapes, SITUBONDO - Belum genap satu bulan, suasana duka masih tampak kental menyelimuti keluarga almarhumah bidan Hanisa (42) yang merupakan korban pembunuhan dan pelakunya diduga adalah suaminya sendiri pada Bulan Januari kemarin. Pihak Kepolisian sudah menetapkan pelaku sebagai tersangka seperti yang diberitakan sebelumnya.


Saat awak media mendatangi rumah keluarga korban yang beralamat di Dusun Gunung Leng-leng, Desa Sumber-rejo, Kecamatan Besuki, Rabu (2/2/2022). Ayahanda korban, H. Mursid mengatakan bahwa almarhumah adalah anak tunggal dan semasa hidup bertugas di Polindes Kettah. Mengabdi menjadi bidan sudah 12 tahun. Rajin bekerja untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tanpa mengenal waktu. Pasca meninggalnya, sebagai orang tua korban sekarang dia yang menjadi tulang punggung keluarga untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari ke tiga cucunya dan biaya sekolah mereka. sampai saat ini masih belum mendapatkan perhatian berupa bantuan dari pemerintah daerah. 


"Saya sudah sampaikan kepada Kepala Puskesmas Suboh dan menaruh harapan kepada pemerintah berupa perhatian terhadap putra-putri dari almarhumah. Hanisa memiliki dua anak laki-laki dan satu perempuan. Anak pertama baru lulus SMA, kedua baru lulus SMP ada di pondok dan terakhir perempuan usianya sekitar lima tahun lebih," ucapnya.


Di tempat terpisah, Kepala Puskesmas Suboh Maghfur menjelaskan Bidan Hanisa statusnya magang di Puskesmas Suboh sejak Bulan Januari 2010. Sebagai bentuk perhatian terhadap anak dari almarhumah, teman-temannya kemarin mengkoordinir dana sukarela dan terkumpul keuangan sebanyak Rp1.000.000. Lalu yang kedua Dinas Kesehatan Situbondo juga memberikan bantuan dari dana Odot senilai Rp1.500.000. Kemudian pihaknya juga sudah mengurus uang kematian dari BPJS Ketenagakerjaan yang sudah dibahas di pusat dan semoga berhasil bisa dicairkan sekitar Rp40.000.000. 


"Rencana besok kami bersama dinas akan menemui keluarga korban untuk menyalurkan bantuan, sehingga diharapkan dapat meringankan bebannya. Nanti saya akan berkoordinasi dan komunikasi dengan pihak kecamatan dan Dinkes mengenai nasib pendidikan anak dari almarhumah," pungkasnya. (Tim)


Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama