Jawapes Tanggamus - Ditengah situasi yang semakin pesat dalam dunia IT dan perkembangan jaman ini, Ketua Komisariat PMII STMIK Kota Agung, Eka Safitri Mengadakan Webinar dengan tema "Mencegah Paham Radikalisme di Kalangan Mahasiswa", Sabtu (11/12/2021).
Kegiatan Webinar mengundang narasumber dari Ketua KBPP Polri Lampung, Bapak Dr. Fauzi dan Ken Setiawan pendiri NII Crisis Center (Pusat Rehabilitasi Korban NII). Webinar ini dihadiri oleh kalangan mahasiswa dan pelajar setingkat SMA dan SMK ,Yang juga diikuti oleh masyarakat sipil dan instansi Pemerintah.
Kegiatan Webinar ini sangat penting sekali untuk menghindari paham radikal bagi pelajar dan mahasiswa terlebih lagi para kaula muda yang haus akan ilmu baru, apa lagi sekarang ini Lampung sudah ada yang terpapar sebagai anggota teroris dan keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ken Setiawan yang sering di sapa mas ken, menyampaikan Radikalisme sekarang sudah menjadi virus yang perlu Vaksinasi juga untuk segera di cegah, karena radikalisme merupakan cikal bakal dari teroris.
"Radikalisme memang belum tentu teroris tetapi teroris sudah pasti radikal untuk itu saya memberikan pemahaman untuk mencegah paham-paham ekstrim ini yang akan mendoktrin pemikiran pemikiran Pelajar dan Mahasiswa," jelas Ken.
Dalam Webinar, Dr. Fauzi juga menyampaikan dengan adanya webinar, para pemuda dan mahasiswa harus benar benar mefokuskan terhadap ilmu apa yang ingin kita dalami.
"Karena itu juga merupakan salah satu cara untuk menangkal paham radikalisme, dengan banyaknya berita yang mudah untuk dibaca pada sekarang ini harus membuat kita lebih teliti lagi sehingga sebelum kita sharing harus kita saring dulu kebenaran nya," harap Dr. Fauzi.
Kegiatan Webinar ini juga tidak hanya di ikuti oleh mahasiswa Tanggamus ,ada juga mahasiswa dari Pringsewu waykan bahkan Bengkulu dan Jambi yang antusias mengikuti acara kegiatan ini guna menambah wawasan terhadap pemahaman tentang radikalisme.
Terpisah, Eka Safitri mengharapkan kegiatan webinar ini dapat memberikan penjelesan pemikiran tentang paham radikalisme ini. "Bagaimana cara menjauhi nya dan mengetahui bagaimana ciri-ciri yang sudah terpapar radikal karena radikalisme ini sering tidak bergejala," pungkas Eka. (Ady)
Pembaca
Posting Komentar