Guru sejati adalah guru yang bisa membuat murid percaya akan kemampuannya sendiri, dan bangga melihat perkembangan muridnya sekecil apa pun. Salah satu wujud keagungannya sebagai guru sejati adalah: beliau tak pernah memosisikan orang-orang yang mengikuti ajaran yang dibawanya sebagai murid, tapi sebagai sahabat.
Sosok kali ini pinih sepuh panutan bagi kaum muda. SUGENG HARIADI adalah tokoh masyarakat di daerah Sidotopo wetan. Banyak sekali dari kalangan kaum muda baik dari anak anak pelajar maupun akademisi menimbah ilmu kebaikan. Demi bekal hidup di masa depan dan di hari tua kelak.
Seperti yang di harapkan Sugeng Hariadi, sewaktu ditemui awak media di Padepokan "CENGKIR" yang didirikannya. Bertujuhan untuk mengejawantakan dan memperdalam ilmu agama yang baik.
"Untuk lebih dalam memperkenalkan tentang Allah dan Rasulnya. Kemudian untuk membuka pikiran mereka dalam menyongsong masa depan. Sehingga menjadi orang yang mandiri dan berguna bagi masyarakat terutama Nusa dan Bangsa". Ujar Sugeng Hariadi.
Mungkin bagi orang awam, ketika mendengar kata kiyai pasti sudah membayangkan bahwa kiyai itu orang yang berilmu agama dan mempunyai pesantren. Namun, pengertian Kyai, selain dipersonifikasi sebagai orang pintar juga biasanya menjadi sesepuh yang dituakan.
Naah.. beliaulah Sugeng Hariadi yang pastas menjadi guru panutan kaum muda.
"Arti "Cengkir" itu, Kenceng ing pikir lan Zikir". Imbuh Sugeng Hariadi.
Menurut senior pergerakan arek Suroboyo Slamet Santoso yang akrab di panggil Cak San, punggawa KBRS (Keluarga Besar Rakyat Surabaya) mengatakan, "Orang hebat bisa melahirkan beberapa karya bermutu, tetapi guru yang bermutu dapat melahirkan ribuan orang-orang hebat". Ucap Cak San.
Meski dalam perjalanannya ada banyak masalah yang menghampiri, selama pikiran kita tetap positif, masalah sebesar apapun akan terasa ringan ketika kebaikan sudah menjadi prioritas utama dalam kehidupan kita.
(C San).
Pembaca
Sukses selalu CENGKIR ku 💪
BalasHapusSemoga Cengkir selalu istiqomah dalam jalan kebaikan apapun halangan dan rintangannya. Amin...
BalasHapusPosting Komentar