Ciptakan Kemandirian Pakan Ternak, DPKH Situbondo Berikan Pendampingan Kepada Petani Shorgum



Jawapes, SITUBONDO - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Situbondo tetap konsisten menjalankan program unggulan dari Kementan yaitu terkait pemulihan ekonomi nasional dimasa pandemi Covid- 19 berupa  kemandirian pakan ternak.


drh M. Hasanudin Riwansia selaku Kepala DPKH Situbondo mengatakan pihaknya akan terus melakukan pendampingan kepada para petani tanaman shorgum mulai dari tahap pembibitan  sampai panen hingga proses menjadi pakan ternak silase batang shorghum. Hari ini telah dilakukan panen perdana tanaman shorgum di Desa Klatakan dengan luas 1,5 hektare dan akan terus berkesinambungan dilokasi lahan yang lain.


"Saat ini di Kabupaten Situbondo ada sekitar 120 hektare lahan yang ditanami shorghum. Tujuannya para petani atau peternak bisa menciptakan dan mengolah batang shorghum menjadi silase pakan ternak secara mandiri," ungkapnya.


Sementara itu, Suherman ketua Petani shorghum Desa Klatakan menargetkan dalam satu bulan bisa panen tanaman shorgum dengan lahan 10 hektare dan sebagian anggotanya sudah mulai menanam juga. Manfaat tanaman shorghum untuk pakan ternak biaya murah dan keuntungannya adalah masa tanam cukup sekali tetapi bisa memetik hasil panen sampai tiga kali. Umur tanam shorgum mulai dari pembibitan sampai panen hanya memakan waktu dua bulan. 


 "Kalau saya hitung, minimal perhektare bisa menghasilkan 30 ton shorghum dengan hasil 15 juta rupiah. Modal awal sangat irit yaitu membutuhkan dana 4 sampai 5 juta rupiah perhektarnya. Tanaman shorghum bisa menjadi terobosan para petani dan peternak saat pandemi," jelasnya. (Fit/Fin)


Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama