![]() |
Petugas Puskesmas Panji saat melakukan fogging untuk pemberantasan sarang nyamuk dan upaya pencegahan DBD |
Jawapes, SITUBONDO - Ditengah pandemi Covid-19, penyakit Demam berdarah (DBD) yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegeypti patut diwaspadai pula, karena penderitanya juga mengalami demam dan bisa menyebabkan kematian.
Rusmandani selaku Koordinator DBD Puskesmas Panji menyampaikan dalam upaya mengantisipasi serta menekan lonjakan kasus DBD di Kecamatan Panji maka dilakukan fogging, salah satunya hari ini jadwal pelaksanaannya di Ponpes Walisongo, Kelurahan Mimbaan, Sabtu (17/7/2021). Tak hanya itu, pihaknya juga bekerja-sama dengan semua lintas sektor seperti desa dan kader jumantik untuk mengaktifasi gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan menyediakan abate. Pada dua triwulan tahun 2021 ini kasus DBD di Kecamatan Panji mengalami peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan tahun 2020. Jumlah kasus DBD secara keseluruhan wilayah kerjanya mulai dari Bulan Januari sampai Bulan Juni 2021 ada 46 orang, sedangkan tahun 2020 kemarin hanya 20 orang.
"Penyebab kenaikan angka kasus DBD selain karena cuaca hujan, juga dipengaruhi oleh masyarakat yang kurang optimal dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta kurangnya gerakan penyuluhan oleh kader jumantik sehubungan dengan dampak pandemi covid 19. Tapi Alhamdulillah semua bisa diatasi karena bisa kita lihat angka DBD dua bulan terakhir yaitu Mei dan Juni mengalami penurunan dengan total masing-masing perbulan hanya 2 kasus," ungkapnya.
Lebih lanjut, kasus DBD tahun 2021 pada dua triwulan ini yang tertinggi ada di wilayah Kelurahan Mimbaan sebanyak 20 kasus dan Desa Curah Jeru ada 15 kasus karena keduanya adalah daerah endemis. Lalu disusul Desa Panji Lor dan Desa Tokelan ada 4 kasus, Kelurahan Ardirejo 2 kasus dan yang terendah di Desa Kayu Putih hanya 1 kasus. (Fit/Fin)
View
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments