Bagai Film Perang, RSUD Dr Soetomo Penuh Pasien Covid


Taampak Ruang UGD penuh pasien (inzet) Sudarno bajuh kuning.



Jawapes Surabaya
- Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) pasien COVID-19 di sejumlah rumah sakit (RS) rujukan di Kota Surabaya makin penuh. Untuk saat ini semua tempat tidur baik ventilator, maupun tanpa ventilator di rumah sakit penuh tidak tersisa. Seperti halnya layanan instalasi gawat darurat (IGD) untuk pasien Covid 19 lantaran minimnya pasokan oksigen.

Dalam kondisi seperti ini, banyak pasien yang kebingungan bagaimana cara bisa masuk Rumah Sakit dan cepat ada perawatan. Disisi lain awak media Jawapes (Jaringan Warga Peduli Sosial) bertemu sosok pemuda asal Dukuh Pakis SUDARNO di ruang (UGD) RS DR. SOETOMO, sedang melakukan pendampingan pada warga yang membutuhkan pertolongan.

Sudarno mengatakan banyak warga yang menghubunginya untuk meminta tolong diantarkan ke rumah sakit karena belum tau cara dan takut terkena Covid Corona. "Banyak warga yang menghubung saya, kami besama teman teman langsung turun membantu melakukan pendampingan. Sesuai Sila kedua Pancasila. Itu yang selalu saya terapkan bersama. Tetap sabar dan ikhlas". Kata Sudarno.

Pasien diluar UGD, tampak Rudi Hartono bajuh merah


Menjalani kehidupan tak selalu mulus dan bahagia. Terkadang, setiap orang mengalami berbagai rintangan dan cobaan dalam hidupnya. Sabar dan ikhlas adalah kunci untuk bisa melewati rintangan sehingga kehidupan bahagia akan kembali diraih.

"Banyak sekali para pasien yang berada dialam maupun diluar UGD. Kondisinya seperti 'Film Perang' begitu membludak. Kasihan sekali mereka. Kami berharap supaya tetap patuhi prokes" imbuh Sudarno.

Kabiro Jawapes Kota Surabaya RUDI HARTONO menyampaikan, Wabah Covid-19 telah banyak memicu stigma negatif di masyarakat. Untuk itulah pendampingan pasien Covid-19 perlu melakukan komunikasi baik pada perangkat desa maupun masyarakat sekitar.

"Banyak Masyarakat khawatir bahwa penyintas Covid-19 akan berisiko lebih besar mengalami masalah kesehatan mental, Dalam pendampingan kami memang untuk membuktikan disisi Kemanusian," ungkap Rudi

Karena melebihi kapasitas, pasien dengan gejala Covid-19 yang terus berdatangan, terpaksa harus mengantri sembari tetap diberi pelayanan medis di ruang instalasi gawat darurat (IGD).

"Ini menjadi penting.., warga bisa tau keadaan yang sebenarnya, baik di Keputih maupun di Rumah Sakit. untuk itu, mari kita menjaga kondisi diri sendiri, keluarga, maupun lingkungannya". Pungkas Rudi Hartono.
(CSan).

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama